Model Teoritis Variabel Operasional Definisi Operasional

Nawawi, 1995:57. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat berolahraga. 3. Variabel Antara Z Variabel antara adalah sejumlah variabel yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitungkan pengaruhnya terhadpa variabel bebas Nawawi, 1995:58. Variabel antara berada diantara variabel bebas dan variabel terikat, yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dengan karakteristik responden.

1.7. Model Teoritis

Model teoritis merupakan paradigm yang mentransformasikan permasalahan- permasalahan terkait antara satu dengan yang lainnya. Variabel- variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep, dibentuk menjadi model teoritis sebagai berikut : Gambar. 1.1 Model Teoritis

1.8 Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan, maka untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaan penelitian, perlu dibuat operasional variabel- variabel sebagai berikut: Variabel Bebas X Komunikasi Kelompok Variabel Terikat Y Minat Berolahraga Universitas Sumatera Utara TABEL 1.1 VARIABEL OPERASIONAL Variabel Teoritis Variabel Operasional 1. Variabel Bebas X Komunikasi Kelompok a. Interaksi b. Waktu c. Partisipasi d. Tujuan 2. Variabel Terikat Y Minat Berolahraga a. Mengembangkan pengetahuan b. Mengembangkan keterampilan c. Mengembangkan kemampuan 3. Variabel Antara Z Karakteristik Responden a. usia b. jenis kelamin c. pendidikan d. posisi e. lamanya menjadi anggota

1.9. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang akan menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1995:46. Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Komunikasi Kelompok a. Interaksi : pertukaran pesan atau informasi antar anggota Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. b. Waktu : lamanya waktu yang dibutuhkan antar anggota dalam pertukaran pesan atau informasi untuk pengembangan diri setiap anggota. c. Partisipasi : keikutsertaan atau keterlibatan setiap anggota dalam kegiatan pengembangan diri. Universitas Sumatera Utara d. Tujuan : komunikasi kelompok yang dilakukan oleh Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. 2. Variabel Terikat Minat Berolahraga a. Mengembangkan pengetahuan : adanya dorongan dalam diri setiap anggota ABI untuk mengembangkan pengetahuannya melalui keikutsertaan atau keterlibatannya dalam komunikasi kelompok. b. Mengembangkan keterampilan : adanya dorongan dalam diri setiap anggota ABI untuk mengembangkan keterampilannya melalui keikutsertaan atau keterlibatan dalam komunikasi kelompok. c. Mengembangkan kemampuan : adanya dorongan dalam diri setiap anggota ABI untuk mengembangkan kemapuannya melalui keikutsertaan atau keterlibatan dalam komunikasi kelompok. 3. Variabel Antara Karakteristik Responden a. Usia: umur anggota yang menjadi responden. b. Jenis Kelamin: jenis kelamin anggota yang menjadi responden. c. Pendidikan : pendidikan terakhir anggota yang menjadi responden. d. Prestasi: pencapaian prestasi anggota pada ABI e. Keanggotaan: lamanya responden menjadi anggota ABI

1. 10. Hipotesis

Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalakan karena merupakan instrument kerja dari teori Singarimbun, 1995:43. Hipotesis adalah kesimpulan yang masih belum final, dalam arti masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya Nawawi, 1995:44. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat hubungan antara komunikasi kelompok dengan minat berolahraga pada anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. Ha: Terdapat hubungan antara komunikasi kelompok dengan minat berolahraga pada anggota Asosiasi BMX Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

2. 1 Komunikasi

Komunikasi merupakan kebutuhan yang mutlak bagi setiap individu. Pada dasarnya manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya. Begitu pentingnya komunikasi dalam kehidupan kita sehari- hari dan merupakan kegiatan yang tidak terelakkan lagi. Lazimnya, komunikasi diartikan sebagai kegiatan interaksi dan bertukar pesan, namun berikut, namun berikut ini akan dijelaskan beberapa defenisi dari komunikasi.

2. 1.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau communication berasala dari bahasa latin, yaitu communicatus yang berarti berbagi atau menjadi milik bersama. Kata sifat communis yang bermakana umum atau bersama- sama. Dengan demikian komunikasi menurut Lexicographer ahli kamus bahasa, menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Kesamaan bahasa yang digunakan dalam percakapan belum tentu menimbulkan sama makna. Dengan kata lain, mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa tersebut. Jelas bahwa percakapan dapat dikatakan komunikatif apabila kedua- duanya selain mengerti bahsa yang dipergunakan, juga mengerti dari bahan yang dipercakapkan Effendy, 2003:9. Berbicara tentang defenisi komunikasi, tidak ada defenisi yang benar ataupun salah. Seperti model dan teori, defenisi harus dilihat dari kemanfaatannya untuk menjelaskan fenomena yang didefenisikan dan mengevaluasinya. Berikut ini adalah beberapa defenisi komunikasi menurut para ahli Mulyana, 2007: 62- 66: 1. Sarah Trenholm dan Arthur Jensen 1996:4 mendefenisikan komunikasi demikian: “A process by which a source transmits a message to a receiver through some channel.” Komunikasi adalah suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran. 2. Berelson dan Steiner 1964, komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain- lain. Melalui penggunaan simbol- simbol seperti kata- kata, gambar- gambar, angka- angka, dan lainnya. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peran Komunikasi Kelompok dan Minat Berolahraga (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Minat Berolahraga Pada Anggota Asosiasi BMX Indonesia Pengda Sumatera Utara di Taman Sri Deli Medan

0 68 104

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

2 70 103

Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Sikap Anak (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Kelompok oleh Lembaga Obor Sahabat terhadap Sikap Anak di Daerah Pembuangan Sampah Akhir Simpang Kongsi Medan)

0 28 102

Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Sumatera Utara)

6 58 123

Komunikasi Kelompok Dan Motivasi Pengembangan Diri (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Motivasi Pengembangan Diri pada Member MLM CNI di PO DC-369 Kota Pematang Siantar)

5 141 126

Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Oriflame Medan

14 127 155

Komunikasi Dalam Kelompok Indigo Di Kota Jakarta (Studi Etnografi Komunikasi Tentang Komunikasi Dalam Kelompok Indigo)

3 20 102

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

0 1 11

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Kelompok II.1.1 Pengertian Komunikasi Kelompok - Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri pada Mahasiswa UKM Sepak Bola

0 1 45

Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Sumatera Utara)

0 0 12