42
2.3.10. Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
Sejak Reformasi perpajakan Tahun 1923 yang terakhir Tahun 1994 dengan diubahnya Undang-Undang perpajakan tersebut menjadi UU No.9
tahun 1994, UU No. 10 tahun 1994, UU No.11 tahun 1994 dan UU No. 12 tahun 1994, maka system pemungutan pajak di Indonesia adalah “Self
Assessment System”. Menurut Waluyo 2002 : 16, “Self Assesment System“ adalah suatu system pemungutan pajak yang memberikan
wewenang, kepercayaan, tanggungjawab kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang. Dalam system ini
mengandung pengertian bahwa Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri
besarnya pajak yang harus dibayar. Peran Self Assesment system fungsi dan peranan dari Wajib Pajak
ditingkatkan. Tanggung Jawab atas kewajiban pelaksanaan pemungutan pajak sebagai pencerminan kewajiban di bidang perpajakan berada pada
Wajib Pajak sendiri. Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku. Damayanti, 2004 : 110. Wajib Pajak patuh berarti Wajib Pajak tersebut telah sadar pajak
yaitu, memahami akan hak dan kewajiban perpajakn serta melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan dengan benar. Gardina dan Haryanto,
2006:12.
43
Jadi semakin tinggi tingkat kebenaran menghitung dan memperhitungkan ketetapan menyetor, serta mengisi dan membayar
jumlah pajak yang terutang tepat pada waktunya, tanpa adanya tindakan pemaksaan, maka diharapkan semakin tinggi tingkat kepatuhan Wajib
Pajak dalam melaksanakan dan memnuhi kewajiban pajaknyadalam hal ini PBB. Kiryanto, 1999 : 8
2.4.Kerangka Pikir
Berdasarkan Teori penelitian terdahulu, maka dapat diambil premis- premis dan akan dijadikan dasar dalam mengemukakan hipotesis. Adapun
Premis-premis tersebut adalah sebagai berikut : Premis
1 :
Kesadaran perpajakan adalah kerelaan memenuhi kewajibannya, termasuk rela memberikan kontribusi dana
untuk pelaksanaan fungsi pemerintah dengan cara membayar kewajiban pajaknya Suhardito,Sudibyo, 1999
Premis 2 : Kepatuhan Wajib Pajak yaitu ketaatan untuk melakukan
ketentuan-ketentuan perpajakan yang diwajibkan atau diharuskan untuk dilaksanakan. Selain itu, Wajib pajak
paham terhadap UU perpajakan mengisi formulir pajak dengan benar, menghitung pajak dengan jumlah benar dan
membayar pajak tepat pada waktunya Kiryanto,1999. Premis 3
: Dalam Self Assesment system fungsi dan peranan dari Wajib pajak ditingkatkan. Tanggung jawab atas kewajiban
44
pelaksanaan pemungutan pajak sebagai pencerminan kewajiban di bidang perpajakan berada pada Wajib Pajak
Sendiri. Damayanti, 2004 Premis 4
: Pemahaman Wajib Pajak atas pajak Bumi dan Bangunan dan Sistem Pemungutan berpengaruh dengan keberhasilan
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. Adhitia Hanjayamitra, 2005
Premis 5
: Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan wajib
Pajak, dan system Pemungutan berpengaruh terhadap keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.
Vitriana Budi Kurniawati, 2006
2.4.1. Diagram Kerangka Pikir