Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

81  Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heterokedastisitas.  Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heterokedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 17. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas No Variabel Nilai mutlak dari residual Taraf Signifikansi 1. Pemahaman Wajib Pajak atas PBB X 1 -0,056 0,582 2 Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak X 2 -0,013 0,901 3 Kepatuhan Wajib Pajak X 3 -0,016 0,876 Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa, tingkat signifikan koefisien Rank Spearman untuk semua variabel bebas terhadap residual adalah lebih besar dari 0,05 yang berarti pada model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa model analisis regresi linier berganda tersebut telah bebas dari penyimpangan-penyimpangan asumsi klasik, yaitu bebas dari penyimpangan heteroskedastisitas, multikolinieritas sehingga layak untuk dilakukan pengujian regresi linier berganda.

4.3.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS diperoleh persamaan regresi sebagai berikut lampiran 6 : Y= -5,286 + 0,397 X 1 + 0,384 X 2 + 0,322 X 3 82 Berdasarkan persamaan regresi diatas mempunyai arti bahwa: b = Konstanta = -5,286 Apabila variabel Pemahaman Wajib Pajak atas PBB X 1 , Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak X 2 dan Kepatuhan Wajib Pajak X 3 adalah konstan atau sama dengan nol, maka nilai Keberhasilan penerimaan PBBY adalah sebesar -5,286. Dalam hal ini tanda negatif - pada nilai konstan berarti berlawanan arah dengan nilai X 1, X 2, dan X 3 sehingga apabila nilai konstanta negatif berarti nilai X 1, X 2, dan X 3 positif begitu juga sebaliknya. b 1 = Koefisien regresi untuk X 1 = 0,397 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel Pemahaman Wajib Pajak atas PBB X 1 yaitu 0,397 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel Pemahaman Wajib Pajak atas PBB X 1 sebesar 1 satuan, dapat menaikkan nilai Keberhasilan penerimaan PBB Y sebesar 0,397 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel Pemahaman Wajib Pajak atas PBB X 1 sebesar 1 satuan, dapat menurunkan keberhasilan penerimaan PBB Y sebesar 0,397 dengan asumsi bahwa variabel lain adalah konstan. b 2 = Koefisien regresi untuk X 2 = 0,384 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak X 2 yaitu 0,384 dan mempunyai 83 koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak X 2 sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan keberhasilan penerimaan PBB Y sebesar 0,384 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel tingkat Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak X 2 sebesar 1 satuan, dapat menurunkan keberhasilan PBB Y sebesar 0,384 pula dengan asumsi variabel lain adalah konstan. b 3 = Koefisien regresi untuk X 3 = 0,322 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel Kepatuhan Wajib Pajak X 3 yaitu 0,322 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variabel terikat. Jadi setiap ada kenaikan pada variabel 0,322 sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan keberhasilan penerimaan PBB Y sebesar 0,322 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel Kepatuhan Wajib Pajak X 3 sebesar 1 satuan, dapat menurunkan keberhasilan PBB Y sebesar 0,322 pula dengan asumsi variabel lain adalah konstan.

4.3.4. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Ngadiluwih Kota Kediri).

0 0 107

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus Di Wilayah Kelurahan Krembung Kecamatan Krembung Sidoarjo).

0 6 115

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo).

0 0 115

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto).

0 1 109

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Wilayah Kelurahan Klurak Kecamatan Candi Sidoarjo)

0 0 25

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi kasus di Desa Sedengan Mijen Kecamatan Krian Sidoarjo)

0 0 20

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto)

0 0 22

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo)

0 0 27