Kesadaran Wajib Pajak Membayar Pajak

36 berupa perlawanan terhadap pembayaran pajak. Perlawanan pajak akan sangat merugikan bagi Negara oleh karena itu dalam rangka untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan sama sekali kondisi yang membuat masyarakat sebagaian Wajib Pajak sadar, mau dan mampu membayar Pajak.

2.3.6. Kesadaran Wajib Pajak Membayar Pajak

Kesadaran perpajakan adalah suatu sikap terhadap fungsi pajak, berupa konstelasi komponen kognitif, afektif dan konatif, yang berinteraksi dalam memahami, merasakan dan berperilaku terhadap makna dan fungsi pajak. Kesadaran perpajakan berkonsekuensi logis untuk para wajib pajak agar mereka rela memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaan fungsi perpajakan, dengan cara membayar kewajiban pajaknya secara tepat waktu dan tepat jumlah. Suhardito,Sudibyo, 1999 : 5 Kesadaran masyarakat untuk membayar pajak, terutama tergantung pada tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat. Semakin tinggi pengetahuan masyarakat, akan semakin mudah bagi pemerintah untuk menyadarkan mereka, bahwa didunia ini tak satupun yang dapat diperoleh tanpa membayar, atau tanpa mengorbankan sesuatu, oleh karena itu, pemerintah harus menyadarkan masyarakat mengenai hubungan antara manfaat dan biaya dari setiap aktivitas. Guna menumbuhkan toleransi masyarakat dalam menggugah kesadaran tentang arti penting pajak bagi pemerintah untuk pembiayaan pembangunan, perlu dilakukan sosialisasi dan pendidikan dilapisan 37 masyarakat. Upaya ini dapat ditempuh antara lain dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan secara intensif sehingga dapat menumbuhkan kesadaran masyarkat untuk membayar pajak. Kesadaran untuk membayar pajak baru akan timbul apabila masyarakat dapat merasakan hubungan langsung antara pembayaran pajak dengan manfaat yang diterima, sehingga merekapun akan terdorong untuk patuh membayar pajak. www.Google.com 2.3.7.Kepatuhan Wajib Pajak Menurut Kiryanto 1999 : 7 kepatuhan memiliki kata dasar patuh, patuh berarti suka menurut perintah ; taat kepada perintah dan aturan berdisiplin, setia dan bersedia melakukan sesuatu yang sudah disepakati dan ditentukan, kepatuhan menurut arti katanya berarti sifat patuh, keadaan patuh. Jadi, kepatuhan dalam hal perpajakan berarti merupakan suatu ketaatan melakukan ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan perpajakan yang diwajibkan, diharuskan, menurut peraturan perundang-undangan perpajakan. Pemberian sanksi akan dikenakan kepada pelanggar ketentuan perpajakan, yang dimaksudkan untuk mencegah tingkah laku yang tidak dikehendaki, sehingga akan tercipta kepatuhan yang lebih baik. Para praktisi pajak mengatakan bahwa minimnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak ini dapat dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan pajak yang dimiliki oleh Wajib Pajak, cara petugas pajak memberikan pelayanan, dan beratnya kriteria Wajib Pajak. Selain itu adanya faktor kesengajaan yang 38 dilakukan oleh Wajib Pajak dengan pemikiran bahwa mereka dapat melakukan negoisasi dengan aparat untuk mengecilkan pajak mereka. Gardina dan Haryanto, 2006 : 18. Untuk memotivasi para Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya serta meningkatkan jumlah Wajib Pajak patuh, pemerintah memberikan beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi Wajib Pajak patuh. Dasar hukum penetapan kriteria Wajib Pajak patuh ini adalah UU No. 16 Tahun 2000 mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, dan KMK No. 944KMK.042000 j.o KMK No. 235 KMK.032003 tentang penentuan Wajib Pajak Patuh. Gardina dan Haryanto, 2006 : 12 Kriteria-kriteria Wajib Pajak patuh yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : Gardina dan Haryanto, 2006 : 12 - 13 1. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan SPT-tahunan dalam dua2 tahun terakhir. 2. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan masa SPT- masa untuk pajaka penghasilan dan pajak pertambahan nilai dalam tahun terakhir. 3. Tidak mempunyai tunggakan pajak, kecuali mendapat izin untuk diangsur termasuk surat tagihan pajak SPT untuk dua tahun terakhir. 4. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana dibidang perpajakan dalam jangka waktu sepuluh 10 tahun terakhir. 39

2.3.8. Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak Tentang Undang-Undang dan

Dokumen yang terkait

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Ngadiluwih Kota Kediri).

0 0 107

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus Di Wilayah Kelurahan Krembung Kecamatan Krembung Sidoarjo).

0 6 115

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo).

0 0 115

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto).

0 1 109

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN.

2 14 111

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Wilayah Kelurahan Klurak Kecamatan Candi Sidoarjo)

0 0 25

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi kasus di Desa Sedengan Mijen Kecamatan Krian Sidoarjo)

0 0 20

Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kesadaran Perpajakan Wajib Pajak, dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Kasus di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Mojokerto)

0 0 22

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KESADARAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK, dan KEPATUHAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Kecamatan Krembung Kelurahan Krembung Sidoarjo)

0 0 27