Kesalahan Berbahasa Kajian Teori

2.2.4.2 Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring

Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan telah diatur ketentuan penggunaan huruf kapital dan huruf miring. Pemakaian huruf kapital terbagi dalam lima belas ketentuan sedangkan pemakaian huruf miring hanya terbagi dalam tiga ketentuan. Pemaparan pedoman pemakaian huruf kapital dan huruf miring sudah disertai contoh serta catatan-catatan khusus pada tiap-tiap ketentuan. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ketentuan pemakaian huruf kapital dan huruf miring yang sering menjadi kesalahan dalam penulisan karena cukup sukar untuk dipahami dan diterapkan. Pemakaian huruf kapital yang masih sering mengalami kesalahan yaitu, 1 huruf pertama petikan langsung, 2 huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan, 3 huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat, 4 huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah, dan 5 huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Pemakaian huruf miring memiliki tiga kegunaan yaitu untuk 1 menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan, 2 menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata, dan 3 menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejannya. Ketiganya masih sering mengalami kesalahan disebabkan kurangnya pemahaman tentang kaidah pemakaian huruf miring atau dapat juga disebabkan kurangnya ketelitian penulis. Perlu diingat juga bahwa dalam tulisan tangan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi sat ugaris di bawahnya.

2.2.4.3 Penulisan Kata

Ketentuan penulisan kata yang diatur dalam pedoman ejaan ada sepuluh hal. Sama halnya dengan pedoman penulisan huruf kapital dan huruf miring, pada penulisan kata masih sering terjadi beberapa kesalahan. Kesalahan penulisan kata sering terjadi pada: 1 bentuk ulang, 2 kata ganti ku, kau, mu, dan nya, 3 kata depan di, ke, dan dari, 4 partikel, dan 5 angka dan lambang bilangan. Pada umunya kesalahan terjadi karena penulis kurang memahami kaidah penulisan kata. Sebagai contoh penulisan kata depan di, sebagai kata depan, penulisan di harus dipisah dengan kata yang mengikutinya, misalhnya di rumah, di belakang, di sana, dan sebagainya. Untuk mempermudah pemahaman mengenai kaidah penulisan kata depan di, setiap kata yang menunjukkan tempat, penulisan di harus dipisah dengan kata yang mengikutinya. Lain halnya dengan di yang berlaku sebagai awalan, penulisan di sebagai awalan digabung dengan kata yang mengikutinya, misalnya dimakan, dikerjakan, dan sebagainya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2.4.4 Penulisan Unsur Serapan

Perkembangan zaman membuat bahasa Indonesia menjadi semakin kaya akan kosa kata. Kini bahasa Indonesia memiliki banyak unsur serapan dari bahasa lain. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur peminjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Pemaparan mengenai penulisan unsur serapan sudah jelas karena disertai kata-kata asal yang diserap ke dalam bahasa Indonesia sehingga memudahkan pembelajar bahasa untuk memahaminya. Contoh kesalahan penulisan unsur serapan Kata Asing Penyerapan Baku Penyerapan Tidak Baku activity aktivitas aktifitas apotheek apotek apotik complex kompleks komplek frequency frekuensi frekwensi practical praktik praktek

2.2.4.5 Pemakaian Tanda Baca

Terdapat lima belas tanda baca yang diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Lima belas tanda baca tersebut yaitu, tanda titik ., koma ,, titik koma ;, titik dua :, tanda hubung - tanda pisah – , ellipsis …, tanda tanya ?, tanda seru , kurung …, kurung siku

Dokumen yang terkait

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

Analisis wacana pesan cinta dalam kumpulan cerita pendek emak ingin naik Haji karya Asma Nadia

1 46 73

Efektivitas penggunaan tape recorder dalam pembelajaran menyimak cerita pendek siswa kelas X SMA Negeri I PakuHaji Tahun pelajaran 2010/2011

0 6 15

Analisis kesalahan kata penghubung dalam karangan narasi siswa kelas IX semester I MTs Darussalam Ciampea Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 102

Analisis kesalahan penggunaan kata baku dalam pembelajaran menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII di SMP Al-Hidayah Lebak Bulus Jakarta

0 3 117

Afiksasi pembentuk verba dalam teks berita siswa kelas VIII di SMP Darul Muttaqien Jakarta tahun pelajaran 2013/2014

3 16 92

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan pada siswa kelas vii smp swasta Al-Washliyah 8 Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 4 153

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika kelas vii mts laboratorium UIN-SU t.p 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 2 147

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Tema Umum - Analisis kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita di kelas xi man 1 Stabat tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

2 8 43

3.1 Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan Pengenalan struktur teks cerita moral/fabel Pemahaman Isi Teks cerita moral/fabel 1x6jp - Bahasa Indonesia kelas 8

1 15 7