2.2.4.4 Penulisan Unsur Serapan
Perkembangan zaman membuat bahasa Indonesia menjadi semakin kaya akan kosa kata. Kini bahasa Indonesia memiliki banyak unsur serapan dari bahasa
lain. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur peminjaman dalam bahasa Indonesia dapat dibagi atas dua golongan besar. Pertama, unsur pinjaman yang belum
sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.
Pemaparan mengenai penulisan unsur serapan sudah jelas karena disertai kata-kata asal yang diserap ke dalam bahasa Indonesia sehingga memudahkan
pembelajar bahasa untuk memahaminya. Contoh kesalahan penulisan unsur serapan
Kata Asing Penyerapan Baku
Penyerapan Tidak Baku
activity aktivitas
aktifitas apotheek
apotek apotik
complex kompleks
komplek frequency
frekuensi frekwensi
practical praktik
praktek
2.2.4.5 Pemakaian Tanda Baca
Terdapat lima belas tanda baca yang diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Lima belas tanda baca tersebut yaitu,
tanda titik ., koma ,, titik koma ;, titik dua :, tanda hubung - tanda pisah – , ellipsis …, tanda tanya ?, tanda seru , kurung …, kurung siku
[…], tanda petik “…”, petik tunggal „…‟, garis miring , dan
penyingkatapostrof „.
Meskipun tanda baca merupakan hal yang sederhana di dalam kalimat, akan tetapi justru masih banyak terdapat kesalahan dalam pemakaiannya. Hal ini
dapat disebabkan kurangnya pemahaman terhadap kaidah pemakaian tanda baca dan juga karena kurangnya ketelitian penulis.
Sebagai contoh pemakaian tanda baca koma , yang dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan seperti berikut.
Saya membeli wortel, mentimun, dan bayam.
Kesalahan sering terjadi pada penambahan tanda koma di belakang kata mentimun. Jadi, sering hanya dituliskan Saya membeli wortel, mentimun dan
bayam. 2.2.5
Kalimat
Kalimat menurut Widjono 2005: 154 adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Kridalaksana 2008: 103, kalimat adalah
satuan bahasa yang berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa.
Menurut Hasan Alwi, dkk. dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI