d. Kalimat eksklamatif
Kalimat ini juga dikenal dengan nama kalimat seru, secara formal ditandai oleh kata alangkah, betapa, atau bukan main pada kalimat berpredikat adjektival.
Pembedaan jenis kalimat ini dapat juga ditinjau dengan cara lain, misalnya ditinjau dari bentuk aktif-pasif, nominal-verbal, langsung-tidak langsung, dan
sebagainya.
2.2.5.3 Kalimat Efektif
Banyak ahli mengemukakan pendapatnya mengenai kalimat efektif. Abdul Razak 1990: 2 menjelaskan bahwa kalimat dikatakan efektif apabila mampu
membuat proses penyampaian dan penerimaan itu berlangsung dengan sempurna. Kalimat yang efektif mampu membuat isi atau maksud yang disampaikan itu
tergambar lengkap dalam pikiran si penerima pembaca, persis seperti apa yang disampaikan. Widjono 2005: 148 mengatakan bahwa kalimat efektif yaitu
kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Singkat berarti penulis hanya menggunakan unsur-unsur yang
penting. Padat berarti kalimatnya sarat informasi, tidak banyak pengulangan gagasan. Lengkap berarti mengandung makna kelengkapan struktur kalimat dan
kelengkapan gagasan. Menurut Soedjito 2012: 149, kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakaian secara tepat dan dapat
dipahami secara tepat pula. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari ketiga pendapat di atas, peneliti lebih mengacu pada pendapat Widjono karena penjabaran mengenai kalimat efektif lebih jelas dan lengkap.
Kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Kesatuan gagasan hanya mengandung satu gagasan.
b. Kesepadanan keseimbangan pikirangagasan dengan struktur kalimat.
c. Keparalelankesejajaran kesamaan bentuk atau makna yang digunakan di
dalam kalimat. d.
Kehematan tidak mengulang subjek, tidak memakai bentuk subordinat, tidak menggunakan kata bersinonim.
e. Kelogisan dapat diterima oleh akal sehat.
f. Kecermatan cermat dalam memilih diksi sehingga tidak menimbulkan
tafsir ganda. g.
Kebervariasian penggunaan kalimat yang tidak monoton. h.
Ketegasan memberikan penekanan pada ide pokok kalimat. i.
Ketapatan diksi. j.
Kebenaran struktur mengandung struktur bahasa Indonesia yang benar. k.
Keringkasan menggunakan kata yang ringkas Wijayanti: 2015: 68 – 75.
2.2.5.4 Kesalahan Kalimat
Penelitian ini juga mengkaji kesalahan kalimat. Kesalahan yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup hal-hal berikut.