Ciri-ciri Objek: a.
Berkategori nomina N atau frasa nominal FN. b.
Dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. c.
Tidak didahului kata depan.
d. Fungsi Pelengkap
Pelengkap Pel atau komplemen, seperti objek, hadir setelah verba. Namun, pelengkap dan objek memiliki perbedaan yang jelas. Pelengkap dalam
kalimat tidak dapat menjadi subjek jika kalimat tersebut dipasifkan. Predikat yang diikuti pelengkap adalah kata yang berimbuhan ber-, ter-, ber-an, ber-kan,
dan kata-kata khusus, seperti merupakan, berdasarkan, dan menjadi Alwi dkk., 2008: 326.
Contohnya sebagai berikut. 15.
Indonesia berlandaskan hukum. Pel
16. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia.
Pel 17.
Anak-anak bernyanyi “Selamat Ulang Tahun”. Pel
Ciri-ciri Pelengkap: a.
Berkategori nomina N, frasa nominal FN, adjektiva Adj, frasa adjektival FAdj, frasa verba FV, dan frasa preposisional FPrep.
b. Terdapat tepat di belakang predikat jika tidak ada objek atau di belakang
objek jika objek hadir di dalam kalimat. c.
Tidak dapat dijadikan bentuk pasif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Fungsi Keterangan
Keterangan K adalah unsur kalimat yang menambahkan penjelasan mengenai waktu, cara, sebab, akibat, dan sebagainya. Kehadirannya bersifat
manasuka karena bukan merupakan inti kalimat. Fungsinya meluaskan atau membatasi makna subjek atau predikat Alwi dkk., 2008: 326.
Contohnya sebagai berikut. 18.
Suciman tinggal di Jawa. K
19. Setiap hari Senin, kami mengadakan upacara bendera.
K Ciri-ciri Keterangan:
a. Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan pesan menjadi
tidak jelas dan tidak lengkap. b.
Tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat. c.
Dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif posesif ditandai kata meskipun, walaupun, atau biarpun, dan
pengganti nominal menggunakan kata bahwa.
2.2.5.2 Jenis Kalimat
Hasan Alwi 2008:352 – 362 menyatakan bahwa jika dilihat dari bentuk
sintaksisnya, jenis kalimat terbagi menjadi empat yaitu: a kalimat deklaratif, b kalimat imperatif, c kalimat interogatif, dan d kalimat eksklamatif.
a. Kalimat deklaratif
Kalimat deklaratif juga dikenal dengan nama kalimat berita. Pada umumnya kalimat deklaratif digunakan oleh pembicara atau penulis untuk
membuat pernyataan sehingga isinya merupakan berita bagi pendengar atau pembacanya.
b. Kalimat imperatif
Kalimat imperatif merupakan kalimat yang mengandung makna perintah atau larangan. Kalimat imperatif memiliki ciri formal sebagai berikut.
a. Intonasi yang ditandai dengan nada rendah di akhir tuturan.
b. Pemakaian partikel penegas, penghalus, dan kata tugas ajakan, harapan,
permohonan, dan larangan. c.
Susunan inversi sehingga urutannya menjadi tidak selalu terungkap predikat-subjek jika diperlukan.
d. Pelaku tindakan tidak selalu terungkap.
c. Kalimat interogatif
Kalimat interogatif juga dikenal dengan kalimat tanya, secara formal ditandai dengan hadirnya kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan
bagaimana dengan atau tanpa partikel –kah sebagai penegas. Kalimat interogatif
diakhiri dengan tanda tanya ? pada bahasa tulis dan pada bahasa lisan dengan suara naik.