1 Dapat mengembangkan hubungan antar pribadi positif di antara
siswa mahasiswa yangmemiliki kemampuan belajar yang berbeda.
2 Menerapkan bimbingan sesama teman.
3 Rasa harga diri siswa mahasiswa yang lebih tinggi.
4 Memperbaiki kehadiran.
5 Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar.
6 Sikap apatis berkurang.
7 Pemahaman materi lebih mendalam.
8 Meningkatkan motivasi belajar.
b. Kelemahan
1 Jika guru dosen tidak mengingatkan agar siswa mahasiswa
selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan kelompok
akan macet dalam pelaksanaan diskusi.
2 Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan
masalah, misal jika ada anggota yang hanya membonceng dan menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi.
3 Membutuhkan waktu yang lebih lama apalagi bila penataan
ruang belum terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat menimbulkan gaduh.
D. Pemahaman Mahasiswa
Menurut kamus bahasa indonesia konteporer 1991 dalam buku Wijaya Kusumah 2009: 393 berasal dari kata paham yang berarti
pengertian, pendapat atau pikiran, aliran atau pandangan dan mengerti benar akan sesuatu.Sedangkan pemahaman itu sendiri berarti proses, perbuatan atau
cara memahami sesuatu. Dalam hal ini pemahaman lebih diartikan sebagai suatu kemampuan untuk memahami atau mengerti apa yang dikerjakan,
mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan yang lainnya. Kemampuan
pemahaman terdiri atas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Menerjemahkan translation yang berarti kemampuan dalam
menerjemahkan konsep abstrak menjadi suatu model simbolik untuk mempermudah orang untuk mempelajarinya.
2. Menginterprestasi interpretation yang berarti kemampuan untuk
mengenal dan memahami. 3.
Mengekstrapolasi extrapolation yang berarti kemampuan untuk memperluas persepsinya dalam arti, dimensi, kasus atau masalah.
Penggunaan kata kerja operasional didalam tes akhir untuk menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep yang
diajarkan adalah mengubah, mempersiapkan, menjelaskan, memberi contoh, menafsirkan, memperkirakan, menentukan, meramalkan dan menarik
kesimpulan. Menurut Arikunto 1991: 245, ada beberapa skala penilaian yang
dapat mengukur pemahaman atau keberhasilan mahasiswa dalam mempelajari materi mata pelajaran yaitu:
1. Skala Bebas
Skala bebas yaitu skala yang tidak tetap. Ada kalanya skor tertinggi 20,lain kali 25, lain kali lagi 50. Ini semua tergantung dari banyaknya dan
bentuk soal. Jadi angka tertinggi dari skala yang digunakan tidak selalu sama.
2. Skala 1 – 10
Pada umumnya guru-guru dosen-dosen di Indonesia mempunyai kebiasaan meggunakan skala 1 – 10 untuk laporan prestasi belajar dalam
rapor. Dalam skala 1 – 10,dosen jarang memberikan angka pecahan, misalnya 5,5. Angka 5,5 tersebut kemudian dibulatkan menjadi 6.
Dengan demikian maka keluar dirapor dalam satu wajah,yaitu angka 6.
3. Skala 1 – 100
Skala 1 – 100 dimungkinkan melakukan penilaian yang lebih halus karena terdapat 100 bilangan bulat. Nilai 5,5 dan 6,4 dalam skala 1 – 10
yang biasanya dibulatkan menjadi 6, dalam skala 1 – 100 ini boleh dituliskan dengan 55 dan 64.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Skala huruf
Selain menggunakan angka,pemberian nilai dapat dilakukan dengan huruf A,B,C,D dan E. Jarak antara huruf A dan B tidak dapat
digambarkan sama dengan jarak antara B dan C, atau antara C dan D. Huruf tidak menunjukkan kuatitas,tetapi dapat digunakan sebagai simbol
untuk menggambarkan kualitas.
Tabel 2.1 Skala Penilaian
Angka 100 Angka 10
Huruf Keterangan
80 – 100 8,0 – 10
A Baik sekali
66 – 79 6,6 – 7,9
B Baik
56 – 65 5,6 – 6,5
C Cukup
40 – 55 4,0 – 5,5
D Kurang
30 – 39 3,0 – 3,9
E Gagal
Sumber : Suharsimi Arikunto 1991: hal 249
E. Mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi MAKRO