Mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi MAKRO Kerangka Berpikir

4. Skala huruf Selain menggunakan angka,pemberian nilai dapat dilakukan dengan huruf A,B,C,D dan E. Jarak antara huruf A dan B tidak dapat digambarkan sama dengan jarak antara B dan C, atau antara C dan D. Huruf tidak menunjukkan kuatitas,tetapi dapat digunakan sebagai simbol untuk menggambarkan kualitas. Tabel 2.1 Skala Penilaian Angka 100 Angka 10 Huruf Keterangan 80 – 100 8,0 – 10 A Baik sekali 66 – 79 6,6 – 7,9 B Baik 56 – 65 5,6 – 6,5 C Cukup 40 – 55 4,0 – 5,5 D Kurang 30 – 39 3,0 – 3,9 E Gagal Sumber : Suharsimi Arikunto 1991: hal 249

E. Mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi MAKRO

Menurut Gilarso 2002:11, kata ekonomi berasal dari kata Yunani yaitu oikosdan nomos yang berarti manajemen rumah tangga yang baik. Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang serta jasa. Ilmu ekonomi kadang kala diartikan sebagai ilmu tentang bagaimana orang mendapatkan nafkah. Ilmu ekonomi pada dasarnya merupakan suatu teknik berpikir yang mengikuti langkah-langkah sistematik: Pertama, melihat kenyataan identifikasi masalah dan pengumpulan data atau informasi. Kedua, menjelaskan kenyataan itu dengan menunjukkan bagaimana berbagai hal berhubungan satu sama lain,yang meliputi analisis dan generalisasi,yang dituangkan dalam hukum,prinsip atau model ekonomi. Ketiga, menerapkan,yang menyangkut penentuan kebijakan dan prediksi. Fungsi dari mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Makro di Universitas adalah mengembangkan pengetahuan mahasiswa untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berekonomi,selain itu membantu mahasiswa untuk berfikir secara rasional dan bijaksana, untuk mempertimbangkan dengan matang bagaimana jalan dan apa sarana-sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan ekonomi yang tepat. Belajar ilmu ekonomi tidak hanya berguna untuk memperoleh sejumlah pengetahuan, tetapi melatih kemampuan berpikir analitis, dan juga membentuk sikap dan cara kerja yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang sedang membangun.

F. Kerangka Berpikir

Salah satu cara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah penerapan pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif, para mahasiswa akan berdiskusi tentang materi pokok pembelajaran dengan temannya. Mereka akan saling berbagi ide atau pendapat. Diskusi memungkinkan terjadinya elaborasi kognitif yang baik, sehingga dapat meningkatkan daya nalar, keterlibatan dalam situasi pembelajaran, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan pendapatnya. Sugiyanto 2010:43 menyatakan salah satu keuntungan penggunaan pembelajaran kooperatif yaitu memungkinkan para mahasiswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, dan perilaku sosial. Penelitian pembelajaran kooperatif memiliki dampak positif terhadap mahasiswa yang hasil belajarnya rendah. Manfaat pembelajaran kooperatif untuk mahasiswa dengan hasil belajar rendah antara lain dapat meningkatkan motivasi, meningkatkan hasil belajar, penyimpanan materi pelajaran lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI lama. Hal ini disebabkan dalam kelas kooperatif, mahasiswa akan berusaha keras untuk hadir dalam kelas dengan teratur, berusaha keras membantu dan mendorong semangat teman-teman sekelas untuk sama-sama berhasil. Pada prakteknya bidang studi yang melibatkan beberapa keterampilan dan menyelesaikan masalah akan lebih tepat jika dikerjakan secara kelompok kerjasama daripada secara kompetisi dan individu. Di dalam kerja kelompok secara tidak sadar akan terjadi suatu interaksi yang dapat meningkatkan status sosial masing-masing individu. Kelompok kerjasama antar teman sebaya menjadikan proses pembelajaran benar-benar dinikmati oleh mahasiswa, karena interaksi kelompok dapat menimbulkan kebutuhan saling memiliki. Interaksi-interaksi sosial dalam kelompok secara otomatis akan meningkatkanstatus sosial mahasiswa dalam kelas. Mahasiswa dalam kelompok akan berusaha mendorong teman-teman sekelasnya supaya berhasil dalam pembelajaran. Jigsaw adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, dimana mahasiswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 6-7 orang dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Dalam pembelajaran tipe jigsawterdapat 4 langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diantaranya adalah dosen menyampaikan semua tujuan pelajaran yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ingin dicapai pada pelajaran,memotivasi mahasiswa belajar dan memberi apersepsi. Secara psikologis model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memberikan manfaat yang sangat besar terhadap mahasiswa, antara lain : 1 memotivasi mahasiswa untuk belajar giat karena adanya tekanan dari teman kelompoknya serta menyadari akan penilaian yang berkelanjutan, 2 menghilangkan rasa takut pada anak untuk mengungkapkan pendapatnya dan menjawab pertanyaan, dan 3 menumbuhkan kemampuan kerja sama mahasiswa, berpikir kritis dan kemampuan membantu teman. Tujuan khusus model pembelajaran tipe jigsaw diantaranya adalah mengkaji kebergantungan positif dalam menyampaikan dan menerima informasi diantara anggota kelompok untuk mendorong kedewasaan berpikir dan menyediakan kesempatan berlatih bicara dan mendengar untuk berlatih dalam menyampaikan informasi, sehingga kualitas proses pembelajaran mahasiswa dapat meningkat. Dengan adanya peningkatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran mahasiswa. Ketika proses pembelajaran berlangsung, mahasiswa secara kooperatif mampu menyelesaikan pokok-pokok materi yang diberikan oleh dosen melalui kerjasama semua unsur dalam kelas, sehingga tercapailah peningkatan mutu atau hasil dari kegiatan belajar- mengajar tersebut. Dengan demikian, hasil pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipejigsaw akan lebih tinggi dibandingkan belajar mengajar tanpa menggunakan model pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kooperatif tipe jigsaw, baik dalam hal nilai rata-rata dan daya serap mahasiswa.

G. Hipotesis