Pembuatan larutan baku Pembuatan blangko Optimasi metode

18 b. Larutan heksamin 0,5 dalam akuades. Heksamin 0,5 gram dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Akuades ditambahkan ke dalam labu tersebut hingga tanda. c. Larutan natrium sitrat 0,5 dalam akuades. Natrium sitrat 0,5 gram dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Akuades ditambahkan ke dalam labu tersebut hingga tanda. d. Larutan asam asetat 5 dalam metanol. Asam asetat glasial 25 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 500 ml. Metanol ditambahkan ke dalam labu ukur tersebut hingga tanda. e. Larutan aluminium klorida 2 dalam asam asetat 5 dalam metanol. Aluminium klorida 2 g dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Asam asetat 5 dalam metanol 25 ml ditambahkan ke dalam labu ukur tersebut. Larutan didegassing selama 5 menit. Asam asetat 5 dalam metanol ditambahkan ke dalam labu ukur sampai tanda.

2. Pembuatan larutan baku

a. Larutan stok kuersetin 500 ppm. Sebanyak kurang lebih 25,0 mg serbuk kuersetin ditimbang seksama dan dimasukkan dalam labu ukur 50 ml. Etil asetat 15 ml ditambahkan ke dalam labu ukur tersebut. Larutan didegassing selama 5 menit. Etil asetat ditambahkan ke dalam labu ukur sampai tanda. b. Larutan intermediet kuersetin 50 ppm. Larutan stok kuersetin 500 ppm 2,50 ml dimasukkan dalam labu ukur 25 ml. Larutan diencerkan dengan etil asetat hingga tanda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

3. Pembuatan blangko

Etil asetat 10,0 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml. Setelah itu ditambahkan AlCl 3 2 dalam asam asetat 5 dalam metanol 1,0 ml dan natrium sitrat 0,5 ml. Larutan diencerkan dengan asam asetat 5 dalam metanol sampai tanda.

4. Optimasi metode

a. Penetapan Operating time. Larutan intermediet kuersetin 50 ppm 2,0 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml. AlCl 3 2 dalam asam asetat 5 dalam metanol 1,00 ml dan natrium sitrat 0,50 ml ditambahkan ke dalam labu tersebut. Larutan diencerkan dengan asam asetat 5 dalam metanol sampai tanda. Absorbansi diukur pada panjang gelombang maksimum teoritis 428 nm selama 60 menit. b. Penetapan panjang gelombang absorbansi maksimum. Larutan intermediet kuersetin 50 ppm 1,50 ml; 3,00 ml; 4,00 ml dimasukkan dalam labu ukur 25 ml. Ke dalam labu ukur tersebut ditambahkan AlCl 3 2 dalam asam asetat 5 dalam metanol 1,00 ml dan natrium sitrat 0,50 ml. Larutan diencerkan dengan asam asetat 5 dalam metanol sampai tanda. Absorbansi diukur pada menit ke-30 setelah ditambah pereaksi pada rentang panjang gelombang 400-500 nm. c. Penetapan kurva baku. Larutan intermediet kuersetin 50 ppm 1,00 ml; 1,50 ml; 2,00 ml; 2,50 ml; 3,00 ml; 3,50 ml; dan 4,00 ml dimasukkan ke dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 labu ukur 25 ml. AlCl 3 2 dalam asam asetat 5 dalam metanol 1,00 ml dan natrium sitrat 0,50 ml ditambahkan ke dalam labu ukur. Larutan diencerkan dengan asam asetat 5 dalam metanol sampai tanda. Pengukuran absorbansi dilakukan pada menit ke-30 setelah ditambah pereaksi pada panjang gelombang 427,4 nm.

5. Penetapan kadar kuersetin dalam sediaan krim