Penetapan kadar kuersetin dalam sediaan krim

20 labu ukur 25 ml. AlCl 3 2 dalam asam asetat 5 dalam metanol 1,00 ml dan natrium sitrat 0,50 ml ditambahkan ke dalam labu ukur. Larutan diencerkan dengan asam asetat 5 dalam metanol sampai tanda. Pengukuran absorbansi dilakukan pada menit ke-30 setelah ditambah pereaksi pada panjang gelombang 427,4 nm.

5. Penetapan kadar kuersetin dalam sediaan krim

a. Pembuatan basis krim Tabel III. Formula basis krim Senyawa penyusun formula basis krim Komposisi g Asam stearat 4,0 VCO 3,5 Cethyl alcohol 3,5 Trietanolamin 0,8 Akuades 60,0 Metil paraben 0,25 Asam sitrat 0,5 g Asam stearat dan cethyl alcohol dilelehkan secara terpisah di atas waterbath , kemudian dicampur dalam keadaan panas. Trietanolamin, VCO dan metil paraben ditambahkan ke dalam campuran tersebut dan diaduk hingga merata. Akuades sebanyak 23 bagian ditambahkan ke dalam campuran dan dicampur menggunakan mikser dengan kecepatan 400 rpm selama 15 menit. Asam sitrat dilarutkan ke dalam 16 bagian akuades, kemudian ditambahkan ke dalam campuran sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan mikser kecepatan 400 rpm selama 30 menit. Sisa akuades ditambahkan ke dalam campuran sambil diaduk dengan mixer dengan kecepatan 400 rpm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 b. Ekstraksi kuersetin dari basis krim. Basis krim lebih kurang 20 g ditimbang seksama kemudian dimasukkan ke dalam labu alas bulat dengan bantuan batang pengaduk. Larutan baku kuersetin 200 ppm dalam aseton 5,0 ml ditambahkan ke dalam labu alas bulat tersebut. Aseton 25 ml ditambahkan ke dalam labu alas bulat. Larutan heksamin 0,5 1,00 ml dan larutan HCl 25 2,00 ml ditambahkan ke dalam labu alas bulat, refluks dengan pemanasan dalam waterbath pada suhu 70°C selama 30 menit. Setelah dihidrolisis selama 30 menit, pendingin balik dilepas kemudian aseton diuapkan menggunakan waterbath pada suhu 75°C selama 1 jam. Setelah itu, fase air dan fase minyak dalam labu alas bulat dituang ke dalam corong pisah 100 ml. Etil asetat 15 ml ditambahkan ke dalam corong pisah tersebut. Larutan digojog selama 30 detik dan diamkan hingga memisah selama 15 menit. Pisahkan kedua fase yang terbentuk. Fase air diekstraksi kembali dengan 15 ml etil asetat sebanyak 2 kali. Fase etil asetat ditampung dalam beaker glass 100 ml dan diuapkan di atas waterbath. Fase etil asetat yang telah diuapkan dibiarkan hingga dingin. Setelah dingin, fase etil asetat disaring menggunakan kertas saring dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml, lalu etil asetat ditambahkan hingga tanda. c. Tahap penetapan kadar kuersetin. Fase etil asetat 10,0 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml. Sebanyak AlCl 3 2 dalam asam asetat 5 dalam metanol 1,00 ml dan natrium sitrat 0,50 ml ditambahkan ke dalam labu ukur tersebut. Larutan diencerkan dengan asam asetat 5 dalam metanol sampai tanda. Absorbansi diukur pada operating time, yaitu pada menit ke-30 setelah ditambah pereaksi pada panjang gelombang 427,4 nm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

F. Analisis Hasil