29
ini memiliki selisih kurang dari 2 nm dari panjang gelombang teoritisnya sehingga panjang gelombang ini masih dapat diterima.
3. Penetapan kurva baku kuersetin
Nilai koefisien korelasi r menunjukkan hubungan linearitas antara dua variabel. Nilai r 0,99 menunjukkan bahwa terdapat hubungan linearitas yang
baik antar variabel tersebut Christian 2004. Pada penetapan kurva baku kuersetin ini, kadar kuersetin merupakan variabel bebas dan absorbansi kompleks antara
kuersetin dengan AlCl
3
merupakan variabel tergantung.
Tabel V. Data hubungan antara kadar kuersetin dengan absorbansi kompleks kuersetin dengan AlCl
3
Replikasi I Replikasi II
Replikasi III
kadar mg100ml
absorban si
kadar mg100ml
absorban si
kadar mg100ml
absorban si
0,3194 0,181 0,3134 0,162 0,3065 0,172
0,4260 0,268 0,4179 0,236 0,4086 0,243
0,5324 0,314 0,5224 0,279 0,5108 0,290
0,6389 0,388 0,6269 0,324 0,6130 0,349
0,7454 0,444 0,7314 0,402 0,7151 0,404
0,8518 0,475 0,8358 0,486 0,8173 0,486
a = 0.002 a = -0,025
a = -0,008 b = 0.5560
b = 0,5914 b = 0,5906
r = 0.9919 r = 0,9926
r = 0,9971 α = 30.03°
α = 30,45° α = 30,24º
Nilai r dari ketiga replikasi di atas lebih besar dari nilai r yang tertera pada r tabel derajat bebas 5, taraf kepercayaan 95 yaitu 0,775. Pemilihan taraf
kepercayaan 95 didasarkan atas hal-hal berikut di bawah ini: 1. Prosedur penetapan kadar kuersetin dalam sediaan krim yang dilakukan
relatif panjang dan melibatkan beberapa tahap pengenceran sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan semakin besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Toleransi kesalahan alat-alat gelas analitik yang digunakan pada penelitian ini paling besar adalah ±0,05 sehingga taraf kepercayaan yang dipilih adalah
95. Dengan membandingkan nilai r yang didapat dari data dan dari r tabel, dapat
dikatakan bahwa ketiga replikasi tersebut memenuhi standard nilai r tabel. Dari ketiga replikasi tersebut, dipilih salah satu persamaan kurva baku yang akan
digunakan untuk perhitungan kadar kuersetin selanjutnya. Pemilihan kurva baku dilakukan berdasarkan replikasi yang memiliki nilai r yang paling mendekati satu.
Nilai r yang mendekati satu menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang baik antara kadar kuersetin dan absorbansi. Kadar kuersetin meningkat akan diikuti
dengan peningkatan absorbansi secara proporsional. Berdasarkan data yang diperoleh, maka persamaan kurva baku yang dipilih adalah replikasi III, yaitu
y=0,5906x-0,008
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.2 0.4
0.6 0.8
1 kadar kuersetin mg100ml
absorbansi komleks antara kuersetin denga n
aluminium klorida
Gambar 12. Grafik hubungan antara kadar kuersetin vs absorbansi kompleks antara kuersetin dengan AlCl
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
C. Ekstraksi Kuersetin dari Sediaan Krim