Statistik Deskriptif ANALISIS DAN PEMBAHASAN

79 Dilihat dari hasil olahan data yang telah ditunjukkan seperti pada tabel diatas, terlihat bahwa nilai tolerance lebih dari 0,1 semua dan nilai VIF tidak ada yang melebihi 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolenieritas atau tidak terjadi korelasi yang kuat antar variabel independen dalam model regresi. b Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2006. Model regresi yang baik adalah dalam data tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk melihat ada tidaknya heterokedaskitas adalah menggunakan uji Glejser. Uji ini dilakukan dengan cara melakukan regresi variabel bebas dengan nilai absolut dari residualnya. Jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedaskitas. Jika asymp sig. pada masing- masing variabel independen 5, maka data tidak mengalami heteroskedastisitas, dan sebaliknya. 80 Tabel 5.4. Hasil Uji Heterokedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .784 .300 2.617 .010 NPL -.024 .050 -.048 -.480 .632 CAR .007 .012 .054 .535 .594 LDR -.003 .003 -.106 -1.011 .314 NIM -.008 .024 -.035 -.321 .749 a. Dependent Variable: abresid Sumber: Data dilolah, lampiran 7 Berdasarkan pengujian ada tidaknya heterokedaskitas menggunakan uji Glejser, maka akan terlihat hasil seperti pada tabel diatas. Karena dari data terlihat bahwa asymp sig pada masing- masing variabel bebas yaitu NPL = 0,632 0,05, CAR = 0,594 0.05, LDR = 0,314 0,05 dan NIM = 0,749 0.05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada masing-masing variabel. c Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1. Pengujian Autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin- Watson. Seperti pada kriteria pengujian sebelumnya, model 81 regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah Autokorelasi. Pengujian ini akan terbebas dari masalah Autokorelasi jika dud4-du maka tidak ada Autokorelasi, positif atau negatif dan keputusannya data diterima. Tabel 5.5. Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .685 a .469 .449 .75347 2.133 a. Predictors: Constant, NIM, NPL, CAR, LDR b. Dependent Variable: ROA Sumber: Data diolah, lampiran 7 Berdasarkan pengujian ada tidaknya masalah Autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson, maka akan terlihat hasil seperti pada tabel diatas. Berdasarkan tabel Durbin- Watson dengan tingkat sign ifikansi sebesar 5 untuk “k”= 4 dan N = 22x5 = 110 nilai du dan dl bisa diketahui yaitu du= 1,7651 dan dl= 1,6146. Dengan menggunakan asumsi kriteria Uji Autokorelasi dud4-du, maka akan terlihat 1,7651 2,133 4- 1,7651 maka tidak terjadi Autokorelasi

3. Analisis Regresi Data Panel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 42 104

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL), CAPITAL Analisis Pengaruh Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Profitabilitas Pada Bank Go Public Yang Terdaftar Di BEI.

0 2 19

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL), CAPITAL Analisis Pengaruh Non Performing Loan (NPL), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Net Interest Margin (NIM) Terhadap Profitabilitas Pada Bank Go Public Yang Terdaftar Di BEI.

0 2 16

Analisis pengaruh capital adequacy ratio, non performing loan, loan to deposit ratio dan net interest margin terhadap rentabilitas perbankan di Indonesia : studi empiris di bank umum yang terdaftar di BEI periode 2007-2010.

0 0 101

Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Non Performing Loan, Operational Cost Ratio, Net Interest Margin dan Return On Assets Perusahaan Perbankan

0 0 13

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NET INTEREST MARGIN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Empiris di Industri Perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2011)

0 0 164