Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan
10
2. Jenis Bank Berdasarkan pasal 5 Undang
– Undang No. 10 Tahun 1998, terdapat dua jenis bank, yaitu :
a. Bank Umum Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b. Bank Perkreditan Rakyat Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sedangkan jenis – jenis bank menurut para tokoh adalah sebagai berikut:
a. Menurut Rahardjo 2009:3 Jenis- jenis bank dapat dibedakan berdasarkan:
1 Dilihat dari Segi Fungsinya a Bank Umum
b Bank Perkreditan Rakyat BPR 2 Dilihat dari segi Kepemilikannya
a Bank Milik Pemerintah b Bank Milik Swasta Nasional
c Bank Milik Koperasi
11
d Bank Milik Asing e Bank Milik Campuran
3 Dilihat dari segi Status a Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan. Persyaratan untuk menjadi Bank Umum Devisa adalah :
i. CAR minimum dalam bulan terakhir 8
ii. Tingkat kesehatan selama 24 bulan terakhir berturut-
turut tergolong sehat. iii.
Modal disetor minimal Rp 150 miliyar. iv.
Bank telah melakukan persiapan untuk melaksanakan kegiatan sebagai Bank Umum Devisa meliputi :
organisasi, sumber daya manusia, pedoman operasioanal kegiatan
devisa dan
sistem administrasi
serta pengawasannya.
b Bank Non Devisa 4 Dilihat dari segi Cara Menentukan Harga
a Bank yang berdasarkan prinsip konvensional. b Bank berdasarkan prinsip syariah.
12
b. Menurut Rindjin 2000:17 Jenis- jenis bank dapat dibedakan berdasarkan:
1 Jenis Bank Berdasarkan Haknya untuk Menciptakan Tenaga Beli Baru.
a Bank Primer Adalah bank yang berhak untuk menciptakan tenaga beli
baru, yaitu berupa uang kartal dan uang giral. Termasuk dalam golongan bank ini adalah Bank Sentral, yang berhak
mengeluarkan uang kartal, dan Bank umum yang dapat menciptakan uang giral.
b Bank Sekunder Bank sekunder tidak mempunyai kemampuan untuk
menciptakan tenaga beli baru, melainkan hanya sebagai perantara kredit atau perantara dalam lalu lintas modal.
Termasuk dalam Golongan ini adalah bank pasar, bank tabungan, bank desa.
2 Jenis Bank Menurut Fungsinya Pembagian kedua diberikan oleh UU No.141967. Pasal 3
menyebutkan bahwa menurut fungsinya, bank dapat dibedakan atas:
13
a Bank Sentral Bank Indonesia, yang diatur dengan undang- undang
tersendiri, yaitu UU No. 131968, yang kemudian diperbaharui dengan UU No. 231999.
b Bank Umum Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama
menerima simpanan dalam bentuk giro dan deposito, dan usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek.
c Bank Tabungan Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama
menerima simpanan dalam bentuk tabungan, dan usahanya terutama memperhubungkan dananya dalam kertas berharga.
Jadi tujuannya adalah menghimpun dana- dana dari masyarakat luas, yang untuk sebagian besar berupa tabungan dalam jumlah
kecil. d Bank Pembangunan
Bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan atau
mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.