Keterangan: DW : nilai Durbin Watson
e
t
: gangguan estimasi t
: observasi terakhir t - 1 : observasi sebelumnya
Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah autokorelasi atau tidak, hasil hitungan statistik DW harus
dibandingkan dengan tabel statistik. Namun secara umum dapat diberi patokan sebagai berikut:
a dU DW 4
– dU maka H diterima tidak ada
autokorelasi b
DW dL atau DW 4 – dL maka H
ditolak terjadi autokorelasi
c dL DW dU atau 4
– dU DW 4 – dL maka tidak ada keputusan yang pasti
Apabila tidak ada penyimpangan satu atau lebih asumsi klasik,
maka analisis
regresi linier
berganda dapat
dilanjutkan.Namun apabila terjadi penyimpangan satu atau lebih asumsi klasik, maka analisis regresi linier berganda tidak dapat
dilanjutkan.
c. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi
oleh siswa dan kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa. Untuk mencari persamaan regresi adalah sebagai berikut
Sugiyono, 2010:
Keterangan: Y
: hasil belajar ekonomi siswa b
1
,b
2
,b
3
: koefisien garis regresi X
1
: fasilitas belajar X
2
: pemanfaatan teknologi informasi oleh siswa X
3
: kedisiplinan siswa a : konstanta
d. Uji T
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen.
Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
1 Menentukan formasi H
dan H
a
H : bi = 0,berarti variabel independen bukan merupakan variabel
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
H
a
: bi ≠ 0,berarti variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
2
Level of significant
Sampel 63orang, maka t tabel = 1,671 α = 0,05
3 Menentukan kriteria pengujian
H diterima apabila t
hitung
t
tabel
H ditolak apabila t
hitung
t
tabel
52
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Data Kelembagaan Sekolah
a. Nama Sekolah
: SMA Negeri 6 Yogyakarta b.
Lokasi : Jln C. Simanjutak 2 Yogyakarta
c. Status
: Terakreditasi A
2. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
“Terwujudnya Insan Cerdas, Unggul dan Peduli Lingkungan Hidup”
Visi ini merupakan kristalisasi dan upaya keras SMA 6 Yogyakarta dalam mencetak dan menghasilkan lulusan berkualitas
dari sisi intelektual maupun moral, sehingga dapat berkembang dan bermanfaat untuk bangsa dan negara Indonesia. Adapun makna
insan cerdas dan unggul adalah sebagai berikut: 1
Insan cerdas adalah insan yang tajam pikirannya, cerdik, pandai, tanggap, berpengetahuan luas, terampil, berpikir ilmiah,
kreatif, inovatif dan logis. 2
Insan unggul adalah insan yang mengerti siapa dirinya, masa depannya, berpikiran ke depan, punya rasa percaya diri,
berpandangan terbuka, berbudi luhur, taat menjalankan
agamanya, sopan santun, memiliki perasaan hati yang bersih, murni dan mendalam.
3 Insan peduli lingkungan hidup, adalah insan yang mengerti,
memahami, dan mau bertindak secara positif terhadap situasi dan kondisi lingkungan hidup dimana mereka berada.
b. Misi
1 Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara
terjadwal, efektif, efisien dan intensif. 2
Mampu menghasilkan lulusan yang terampil, mandiri, kretaif dan inovatif.
3 Mensosialisasikan dan menumbuhkan semangat keunggulan
kepada seluruh warga sekolah dari sisi akademik maupun non akademik.
4 Membentuk
dan melatih
secara intensif
kegiatan ekstrakurikuler sehingga mampu berkompetisi pada tingkat
regional, nasional dan internasional. 5
Menumbuhkan dan mengembangkan wawasan pengetahuan dan lingkungan yang cerdas sebagai dasar untuk menjadi
mandiri, bertaqwa,
berkepribadian, berakal,
bermoral, berketrampilan, dan berbudaya.
6 Membangun budaya sekolah yang mendorong siswa
melaksanakan 7 K kebersihan, keindahan, ketertiban, kerindangan, kedisiplinan, kerapian dan kekeluargaan.
7 Menumbuhkan budaya sekolah yang mendorong sikap rational
dengan kemampuan melakukan penelitian pada seluruh warga sekolah.
8 Mengembangakan sistem komunikasi sekolah berbasis
teknologi informasi. 9
Menerapkan manajemen terbuka dan peran aktif seluruh warga sekolah.
10 Mendorong kepedulian masyarakat sebagai pendukung
suksesnya program sekolah. 11
Mendorong seluruh
komponen sekolah
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, sesuai dengan
agamanya masing-masing. c.
Tujuan SMA Negeri 6 Yogyakarta “Menghasilkan lulusan yang berkualitas agar mampu bersaing di
tingkat lokal, nasional maupun global ”
Indikator Ketercapaian Pendidikan SMA Negeri 6 Yogyakarta
1 Meningkatnya rata-rata nilai Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
2 Meningkatnya jumlah siswa yang diterima di PTN terkemuka
baik di dalam negeri maupun di luar negeri sesuai minat masing-masing
3 Meningkatnya proses pembelajaran sehingga dihasilkan lulusan
yang mandiri, kreatif dan inovatif 4
Meningkatnya prestasi Kelompok Ilmiah Remaja dalam berbagai kejuaraan baik tingkat regional maupun tingkat
nasional 5
Meningkatnya ketrampilan seluruh siswa dalam pengoperasian komputer
6 Meningkatnya kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris
sebagai bahasa Internasional 7
Meningkatnya potensi akademik siswa sehingga dapat berkiprah dalam Olimpiade Sains
8 Meningkatnya
semangat dan
kemauan siswa
untuk melaksanakan 7 K di sekolah
9 Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan sehingga memiliki
kemampuan meneliti serta profesional dalam melaksanakan tugas
10 Meningkatnya peran aktif seluruh komponen untuk memajukan
sekolah melalui manajemen terbuka, terpercaya dan terukur 11
Meningkatnya hubungan yang kondusif antara masyarakat dan sekolah dengan berbasis teknologi informasi.
12 Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT,
oleh seluruh komponen sekolah, sesuai dengan agamanya masing-masing.
3. Sejarah Singkat SMA Negeri 6 Yogyakarta
Sekolah ini mula-mula didirikan untuk menutupi kekurangan tenaga pamong praja di negara bagianYogyakarta pada tahun 1950.
Mengingat sejak Jakarta ditetapkan menjadi Ibu Kota RIS pada tahun 1949, maka kegiatan pemerintah pusat berangsur-angsur dipindahkan
dari Yogyakarta ke Jakarta, bersama-sama dengan pegawai pamong prajanya. Untuk mengatasi kekurangan atau bahkan kekosongan
pegawai ini, digelar pertemuan antara tokoh-tokoh UGM dengan para pendidik yang ada, merumuskan upaya apa yang tepat dan apa yang
dapat dilaksanakan, untuk mengisi kekosongan formasi pamong praja tersebut. Dari hasil rapat itu, diputuskan untuk mendirikan sebuah
sekolah.
Pada awalnya sekolah baru ini dinamai SMA Yuridis Ekonomi. Siswanya diambil dari pegawai-pegawai yang berijazah SMPSLTP
dan ex-TP Tentara Pelajar. Karena pada saat itu jenis SMA yang ada adalah SMAA dan SMAB maka akhirnya SMA Yuridis Ekonomi
berubah nama menjadi SMAC, sesuai dengan SK Pendirian Instillingen Besluit yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan pada 1 Juli 1950. Pada saat itu, SMA Negeri C terbagi menjadi 2 sekolah yaitu SMA IC masuk siang dan
SMA IIC masuk pagi dalam satu lokasi yang sama.