Tabel IV.14 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
Fasilitas Belajar Siswa .897
1.115 Pemanfaatan Teknologi
Informasi oleh Siswa .932
1.073 Kedisiplinan Belajar Siswa
.845 1.183
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan output di atas, dapat diketahui bahwa nilai
tolerance
dari ketiga variabel yaitu: fasilitas belajar 0,897, pemanfaatan teknologi informasi 0,932 dan kedisiplinan belajar
0,845 lebih besar dari 0,1. Sedangkan nilai VIF dari ketiga variabel tersebut pun lebih dari 5. VIF dari ketiga variabel yaitu:
fasilitas belajar 1,115, pemanfaatan teknologi informasi 1,073 dan kedisiplinan belajar 1,183. Maka dapat dikatakan nilai VIF
5 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel
bebas. Untuk
mendeteksi ada
tidaknya masalah
heteroskedastisitas digunakan
uji Glejser
dengan cara
meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika signifikansi antara variabel independen dengan
nilai absolut residualnya 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, tetapi jika 0,05 maka terjadi masalah
heteroskedastisitas. Tabel dari hasil uji adalah sebagai berikut:
Tabel IV.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error
Beta 1 Constant
8.776 4.960
1.769 .082
Fasilitas Belajar Siswa
-.285 .311
-.124 -.916 .363
Pemanfaatan Teknologi
Informasi oleh
Siswa .109
.207 .070
.526 .601
Kedisiplinan Belajar Siswa
-.115 .159
-.101 -.724 .472
Sumber: data diolah, 2014
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana keselahan pengganggu dari satu observasi terhadap observasi selanjutnya
yang berurutan tidak berpengaruh atau tidak terjadi korelasi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan metode
Durbin Watson. Cara mendeteksi masalah autokorelasi dengan metode Durbin Watson adalah sebagai berikut:
1 dU DW 4-dU maka H
diterima tidak terjadi autokorelasi
2 DW dL atau DW 4-dL maka H
ditolak terjadi autokorelasi
3 dL DW dU atau 4-dU DW 4-dL maka tidak ada
keputusan yang pasti Dari hasil data yang telah diolah melalui program SPSS 22
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel IV.16 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
1 .555
a
.309 .273
7.449 2.157
Sumber: data diolah, 2014
Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson DW sebesar 2,157. Dengan melihat tabel
Durbin Watson pada signifikansi 0,05 jumlah responden n = 63 dan jumlah variabel independen k = 3 didapat dL = 1,4943 dU
= 1,6932. Maka didapat hasil dU DW 4-dU 1,6932 2,157 2,3068. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam model
regresi tidak terjadi masalah autokorelasi.
D. Pengujian Hipotesis
Tabel IV.17 Pengujian Hipotesis
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
60.426 8.387
7.204 .000
Fasilitas Belajar Siswa -.601
.527 -.130
-1.141 .258
Pemanfaatan Teknologi
Informasi oleh Siswa
-.806 .350
-.259 -2.306
.025 Kedisiplinan
Belajar Siswa
1.340 .268
.588 4.999
.000
Sumber: data diolah, 2014
Jumlah total nilai Beta seluruh variabel 0,130 + 0,259 + 0,588 = 0,977.
1. Fasilitas Belajar X
1
terhadap Hasil Belajar Siswa Y Rumusan masalah dalam variabel fasilitas belajar sebagai
berikut: H
: tidak ada kontribusi secara signifikan antara status fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa.
H
a
: ada kontribusi secara signifikan antara status fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa.
Kolom
Standardized Coefficient
menunjukkan Nilai Beta pada variabel fasilitas belajar sebesar -0,130 namun angka tersebut