Hakikat Belajar KAJIAN TEORI

Menurut Rifa’I dan Annie 2011:82 menyatakan terdapat 3 unsur utama belajar sebagai berikut: 1 Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Seseorang yang telah mengalami kegiatan belajar, maka akan terjadi perubahan perilaku, seperti menulis, membaca, berhitung yang dilakukan sendiri-sendiri, atau kombinasi dari berbagai perilaku, seperti seorang guru yang menjelaskan pelajaran secara lisan di depan kelas, ia juga menulis di papan tulis, dan memberikan pertanyaan. 2 Perubahan perilaku yang didahului proses pengalaman. Perubahan perilaku seseorang untuk dapat menyelesaikan persoalan dengan pengalaman yang telah didapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang adalah sulit untuk diukur. Karena setiap orang mempunyai waktu yang berbeda dalam perubahan perilaku, ada yang berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun. 3 Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Lamanya perubahan perilaku yang terjadi pada diri seseorang adalah sulit untuk diukur. Karena setiap orang mempunyai waktu yang berbeda dalam perubahan perilaku, ada yang berlangsung selama satu hari, satu minggu, satu bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Tiga prinsip belajar menurut Suprijono 2011: 4 yaitu: 1 prinsip belajar adalah perubahan perilaku; 2 belajar merupakan proses yang terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai; 3 belajar merupakan bentuk pengalaman, yang pada dasarnya adalah hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan. Prinsip-prinsip belajar diperlukan dalam belajar karena untuk menentukan pecapaian individu dalam belajar. Selanjutnya yaitu mengenai ciri-ciri belajar. Menurut Darsono dalam Hamdani, 2011:22 ciri-ciri belajar, yaitu: 1 Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar. 2 Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Jadi, belajar bersifat individu. 3 Belajar merupakan interaksi antar individu dan lingkungan. Hal ini berarti individu harus aktif apabila dihadapkan pada lingkungan tertentu. Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar. 4 Belajar mengakibatkan terjadnya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahaan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan yang lain. Berdasarkan ciri dan prinsip tersebut proses belajar bukanlah kegiatan yang diperoleh dari pengajaran yang dilakukan oleh guru akan tetapi siswa merekonstruksikan pengetahuannya sendiri sehingga mampu menggunakan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.2. Hakikat Pembelajaran

Menurut Suprijono 2011:13 Pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran juga merupakan proses organik konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran. Gagne dalam Rifa’I dan Anni, 2011:192 menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal peserta didik. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyebutkan pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Darsono dalam Hamdani 2011: 47 berpendapat bahwa ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut. a Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis. b Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar. c Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian dan menantang siswa. d Pembalajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik. e Pembalajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa. f Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pembelejaran, baik secara fisik maupun psikologi

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA SLIDE SUARA DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

6 51 307

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA VIDEO DI SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 6 317

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

1 8 304

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MULTIMEDIA DI SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 01 KOTA SEMARANG

0 18 231

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA KELAS V SD TUGUREJO 03

0 10 404

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK DI SD ISLAM HIDAYATULLAH KOTA SEMARANG

0 13 407

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT.

0 0 8