bekerja sama. Pembelajaran akan efektif dan menyenangkan apabila siswa belajar secara bersama-sama team, adanya tutor sebaya antar siswa, adanya partisipasi
aktif dari siswa dan menghendaki siswa untuk memecahkan masalah.
Tabel 2.2
Fase-fase pembelajaran kooperatif Fase-fase
Tindakan guru Fase 1:
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
Menyampaikan semua
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan
memberikan motivasi kepada siswa.
Fase 2: Menyajikan materi atau informasi
Menyajikan informasi kepada siswa tahapan yang akan dilaksanakan
Fase 3: Membentuk kelompok-kelompok belajar
Menjelaskan kepada
siswa cara
membentuk kelompok belajar dan membantu siswa dalam membentuk
kelompok.
Fase 4: Membimbing kelompok belajar
Membantu siswa
dengan membimbingnya ketika berdiskusi
Fase 5: Evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar mengenai materi yang telah
dipelajarinya.
Fase 6: Memberikan reward atau penghargaan
Guru menghargai hasil belajar siswa maupun kelompok
Pembelajaran kooperatif dimulai dengan penyajian dari guru tentang tujuan-tujuan pembelajaran yang akan dicapai selama pembelajaran Suprijono,
2012:54. Setelah itu, dibawah bimbingan guru, siswa dibimbing untuk membuat kelompok-kelompok belajar. Selanjutnya siswa belajar dengan kelompoknya
mengerjakan topik soal yang diberikan guru. Fase terakhir adalah pemberian penghargaan dari guru terhadap individu maupun kelompok.
2.1.6. Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
Menurut Slavin 2010:13, model kooperatif tipe Teams Games Tournament adalah model dimana siswa memainkan game akademik dengan
anggota tim lain untuk mengumpulkan poin bagi timnya. Siswa memainkan game bersama anggota lawannya dalam meja turnamen. Tim dengan skor tertinggi akan
mendapatkan penghargaan atau reincforment. Model kooperatif tipe Teams Games Tournament merupakan model
pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa yang mengandung unsur permainan dan turnamen yang diakhiri dengan pemberian
penghargaan dari guru. Aktivitas belajar siswa dalam model kooperatif tipe TGT dapat mengaktifkan siswa karena para siswa akan selalu bersaing dengan
kelompok lain. Setiap anggota kelompok dituntut untuk kompak, kreatif dan kerja sama. Komponen dalam model kooperatif tipe Teams Games Tournament antara
lain:
Tabel 2.3
Langkah-langkah Model Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Komponen
Tindakan Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyajikan
materi pelajaran.
Penyajiannya dapat dilakukan melalui ceramah atau penyajian yang disertai
menggunakan media pembelajaran. Siswa harus memperhatikan penjelasan
dari guru agar dapat memahami materi dan membantu siswa bekerja lebih baik
ketika kerja kelompok.
Kelompok Team Pembentukan kelompok adalah
secara heterogen. Hal ini bertujuan agar kelompok 1 dengan kelompok lainnya
memilki bobot yang sama. Dalam satu kelompok terdiri dari 6 orang siswa.
Fungsi dibentuknya kelompok adalah agar
masing-masing siswa
dapat mendalami materi bersama teman
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan
anggota kelompok
agar bekerja dengan baik dan lebih optimal pada saat game.
Permainan Game Permainan terdiri dari pengajuan-
pengajuan pertanyaan yang diberikan oleh guru kepada kelompok-kelmpok
belajar untuk mengukur kemampuan siswa setelah mendapatkan materi dari
guru.
Guru membuat
pertanyaan bernomor, kemudian kelompok akan
disuruh memilih nomor dan akan mendapatkan pertanyaan. Jika bisa
menjawab maka akan mendapatkan skor, tetapi kalau tidak bisa menjawab
mendapatkan skor 0.
Turnamen Turnamen
dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan, dan kelompok yang bisa menjawab
langsung tunjuk
atap dan
menjawabnya. Jika salah menjawab maka akan dilempar ke kelompok lain.
Team recognize
penghargaan kelompok
Guru mengumumkan kelompok- kelompok
juara dan
permainan. Kemudian
pemberian penghargaan
kelompok maupun individu dari guru. Kelompok mendapat julukan
“super