Hakikat Pembelajaran KAJIAN TEORI

Menurut Suprijono 2011:13 Pembelajaran berpusat pada siswa. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran juga merupakan proses organik konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran. Gagne dalam Rifa’I dan Anni, 2011:192 menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk mendukung proses internal peserta didik. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyebutkan pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Darsono dalam Hamdani 2011: 47 berpendapat bahwa ciri-ciri pembelajaran sebagai berikut. a Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis. b Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar. c Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian dan menantang siswa. d Pembalajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik. e Pembalajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa. f Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pembelejaran, baik secara fisik maupun psikologi g Pembelajaran menekankan keaktifan siswa. h Pembelajaran dilakukan secara sadar dan sengaja. Menurut Sugandi dalam Hamdani 2011: 48 pembelajaran yang di tinjau dari pendekatan sistem, dalam prosesnya akan melibatkan berbagai komponen pembelajaran yang dijabarkan sebagai berikut: a Tujuan, secara eksplisit, diupayakan melalui kegiatan pembelajaran instructtionnal effect, biasanya berupa pengetahuan dan ketrampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran. b Subjek belajar, dalam system pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai objek sekaligus subjek. c Materi pembelajaran, merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran karena materi pembelajaran akan member warna dan bentuk kegiatan pembelajaran. d Strategi pembelajaran, merupakan pola umum mewujudkan proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran. e Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk mrembantu penyampaian pesan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi pembelajaran. f Penunjang, dalam system pembelajaran adalah fasilitas belajar, sumber belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya. Penunjang berfungsi memperlancar dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran. Berdasarkan konsep pembelajaran diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang terarah pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan telah ditentukan, melibatkan banyak komponen pembelajaran.

2.1.3. Kualitas Pembelajaran

Kualitas dapat disebut juga dengan mutu atau keefektifan. Menurut Rusman, 2012:67 Mutu atau efektivitas merupakan tolok ukur tingkat keber- hasilan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Terdapat beberapa aspek da- lam efektivitas belajar, yaitu: peningkatan pengetahuan kognitif, peningkatan keterampilan psikomotorik, perubahan sikap afektif, peningkatan integrasi, peningkatan partisipasi, peningkatan interaksi kebudayaan serta perilaku dan kemampuan adaptasi. Menurut Etzioni dalam Hamdani, 2011:194 kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau kefektifan. Secara definitif, efektivitaskualitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Menurut Robbins dalam Hamdani, 2011:194 efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga dapat dilihat dari sisi persepsi atau orangnya. Dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat 17 penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan-tujuan. Dari penjelasan beberapa ahli mengenai pengertian kualitas pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran merupakan terjadinya peningkatan terhadap tingkat pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan berbagai strategi, metode dan pendekatan pembelajaran yang membangkitkan semangat belajar siswa, konstektual, dan bermakna. Dalam hal ini kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan kompetensi, kerjasama, dan kreativitas siswa untuk membentuk karakternya. Menurut Daryanto 2013:63, peningkatan kualitas proses pembelajaran dilakukan melalui in-service training guru yang sasarannya adalah meningkatkan penguasan landasan kependidikan, materi pembelajaran subject matter, metode dan strategi mengajar, pembuatan dan penggunaan alat pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Untuk mencapai efektivitas belajar UNESCO menetapkan empat pilar pendidikan yang harus diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh pengelola dunia pendidikan, yaitu: 1 learning to know belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan; 2 learning to do belajar untuk menguasai keterampilan; 3 learning to live together belajar untuk hidup bermasyarakat; 4 learning to be belajar untuk mengembangkan diri secara maksimal.dalam Hamdani, 2011: 194 Menurut Depdiknas 2004: 7, indikator pembelajaran dapat dilihat antara lain dari perilaku pembelajaran guru teacher educator’s behavior, perilaku dan dampak belajar siswa student’s behavior, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran. Sedangkan menurut Hamdani 2011: 194, aspek-aspek efektivitas belajar, yaitu: 1 peningkatan 18

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA SLIDE SUARA DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

6 51 307

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA VIDEO DI SDN TAMBAKAJI 04 KOTA SEMARANG

0 6 317

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA POWERPOINT DI SDN BENDAN NGISOR KOTA SEMARANG

1 8 304

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MULTIMEDIA DI SD HJ. ISRIATI BAITURRAHMAN 01 KOTA SEMARANG

0 18 231

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA KELAS V SD TUGUREJO 03

0 10 404

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK DI SD ISLAM HIDAYATULLAH KOTA SEMARANG

0 13 407

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT.

0 0 8