Menurut Arden N. Frandsen Haniyah, 1992 dalam Baharudin dan Esa 2012:23 yang termasuk dalam motivasi intrinsik adalah:
a. Dorongan ingin tau dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. b. Adanya sifat positif dan kreatif yang ada pada manusia dan keinginan
untuk maju. c. Adanya keinginan untuk mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan
dari orang-orang penting, misalkan orangtua, saudara, guru, atau teman- teman, dan lain sebagainya.
d. Adanya kebutuhan untuk menguasai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya dan lain-lain.
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar. Seperti pujian,
peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua dan lain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan mempengaruhi semangat belajar
seseorang menjadi lemah.
2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
Menurut Rifa’i dan Cathariana 2009: 162-168, ada enam faktor yang memiliki dampak substansial terhadap motivasi belajar siswa yaitu:
a. Sikap Sikap memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku dan belajar siswa.
Sikap merupakan produk dari kegiatan belajar. Sikap diperoleh melalui proses seperti pengalaman, pembelajaran,identifikasi, perilaku peran
guru-murid, orangtua-anak dan sebagainya.
b. Kebutuhan Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami individu sebagai suatu
kekuatan internal yang memandu siswa untuk mencapai tujuan. c. Rangsangan
Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif. Setiap siswa
memiliki keinginan untuk mempelajari sesuatu dan memiliki sifat positif terhadap materi pembelajaran. Namun apabila mereka tidak menemukan
proses pembelajaran yang merangsang, maka perhatiannya akan menurun. d. Afeksi
Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional-kecemasan, kepedulian, dan pemilikan diri individu atau kelompok pada waktu belajar.
Siswa merasakan sesuatu saat belajar, dan emosi siswa dapat memotivasi perilakunya kepada tujuan.
e. Kompetensi Manusia pada dasarnya ingin memiliki keinginan untuk memperoleh
kompetensi dari lingkungannya. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa siswa secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan
lingkungannya secara efektif. Di dalam situasi pembelajaran, rasa kompetensi pada diri siswa itu akan timbul apabila menyadari bahwa
pengetahuan atau kompetensi yang telah diperoleh telah memenuhi standar yang telah ditentukan.
f. Penguatan Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan
kemungkinan respon. Para pakar psikologi telah menemukan bahwa perilaku seseorang dapat dibentuk kurang lebih sama melalui penerapan
penguatan positif atau negatif.
2.2.6 Motivasi dalam belajar
Pengertian motivasi belajar berada ditangan guru dan anggota masyarakat lainnya. Guru sebagai tenaga pendidik berfungsi memperkuat
motivasi belajar minimum pada usia wajib belajar. Sementara orangtua bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat, dan ulama sebagai tenaga pendidik
juga bertugas memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat. Dalam proses belajar mengajar hendaknya guru melakukan tindakan mendidik seperti memberi hadiah,
memuji, menegur, menghukum atau menasehati yang mana tindakan tersebut dapat meningkatkan motivasi.
Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar,namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Secara historitik,
pendidik selalu mengetahui kapan peserta didik perlu dimotivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus
komunikasi lebih lancar, menurunkan kecemasan peserta didik, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik yang
termotivasi akan benar-benar menyenangkan, terutama bagi pendidik. Peserta didik akan menyelesaikan pengalaman belajar dan menyelesaikan tugas belajar
dengan perasaan termotivasi terhadap materi yang telah dipelajari, mereka akan lebih mungkin menggunakan materi yang telah dipelajari.
Menurut Hamalik 2008:156-161 motivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa, karena fungsinya yang mendorong, menggerakkan,
dan mengarahkan kegiatan belajar. Prinsip-prinsip motivasi belajar antara lain: a kebermaknaan, b modeling, c komunikasi terbuka, d prasyarat, e novelty, f
latihan praktek yang aktif dan bermanfaat, g latihan terbagi, h kurangi secara sistematik paksaan belajar, i kondisi yang menyenagkan.
2.2.7 Cara untuk menumbuhkan motivasi