Diameter dan Jarak Ruang Antar Sel Batang Mantel

Perlakuan I jumlah inti dua per individu dan waktu pemeliharaan 9 bulan memiliki nilai pertumbuhan bobot tubuh tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Berdasarkan hasil analisis regresi Lampiran 7C, respons pertumbuhan bobot tubuh Y terhadap jumlah inti X, berbentuk linear negatif dengan persamaan: Y = -18,75x + 97,98 dengan R 2 Menurut Smaal dan Widdows 1994, pada metabolisme rutin tingkat konsumsi oksigen tertinggi akan diikuti oleh laju pertumbuhan yang tinggi pula. Kajian ini juga mencatat hal yang sama, yaitu pada tingkat konsumsi oksigen tertinggi 0,179 mg O = 0,96. Artinya, bahwa terdapat hubungan yang erat antara pertumbuhan bobot tubuh dengan jumlah inti yang diimplantasi. Nilai pertumbuhan bobot tubuh kijing menurun dengan semakin meningkatnya jumlah inti. 2 g -1 jam -1

C. Diameter dan Jarak Ruang Antar Sel Batang Mantel

memiliki laju pertumbuhan tertinggi pula, yaitu laju pertumbuhan bobot soft tissue 0,75, bobot cangkang 0,08 dan panjang cangkang 0,68. Hasil pengukuran diameter dan jarak ruang antar sel batang mantel kijing dengan perlakuan jumlah inti dan diameter berbeda selama masa pemeliharaan 0 dan 9 bulan dapat dilihat pada Gambar 30 dan Lampiran 8. Gambar 30 Diameter sel batang mantel kijing yang diimplantasi dengan perlakuan 2, 4 dan 6 inti per individu dan diameter 10 dan 12 mm selama awal 0 bulan dan akhir pemeliharaan 9 bulan Hasil analisis karakteristik spesifik struktur histologis mantel dianalisis pada kontrol tanpa pemberian inti dan perlakuan 2, 4 dan 6 inti per individu serta diameter 10 dan 12 mm. Analisis histologis menunjukkan adanya berkas jaringan sel mantel kijing yang berbentuk batang kolom, karena bagian mantel tersusun dari berkas jaringan sel yang berbentuk batang. Berdasarkan pengukuran di bawah mikroskop dengan pembesaran 50 x maka terlihat bahwa perbandingan antar kontrol dengan perlakuan dari awal 0 bulan sampai dengan akhir 9 bulan pelapisan, ukuran sel menjadi semakin besar tetapi kepadatannya menjadi semakin berkurang Gambar 31 dan 32. Dari hasil tersebut terlihat penurunan diameter sel batang mantel seiring dengan kenaikan jumlah dan diameter inti. Menurut Salmon et al. 2004 Pinctada fucata yang telah diberi 500 mgl-1 benzocaine dan bagian tepi mantelnya diambil, menunjukkan survival rate 100 setelah 4 minggu perlakuan. Tiram mengalami regenerasi dari jaringan mantel yang hilang. Setelah tiga minggu, analisis histologis mantel menunjukkan regenerasi lengkap dari mantel dan strukturnya. Penemuan ini membuktikan bahwa mantel tiram pulih dari pengambilan jaringan mantel dan dapat digunakan sebagai cadangan induk bagi operasi budidaya tiram. Analisis histologis mantel antara kijing kontrol dengan kijing yang diimplantasi dalam penelitian ini juga menunjukkan kijing mengalami gangguan pertumbuhan akibat penyisipan inti. Perbandingan diameter dan jarak antar ruang jaringan sel batang mantel antara kontrol dengan perlakuan memperlihatkan bahwa semakin besar jumlah dan diameter inti, maka semakin kecil diameter sel batang mantel dan semakin bertambah jarak antar ruang jaringan sel batang mantel. Peningkatan beban mengakibatkan bertambahnya tingkat stress yang mengganggu pertumbuhan mantel kijing, hal ini ditunjukkan dengan menurunnya diameter dan bertambahnya jarak antar ruang jaringan sel batang mantel kijing. Gambar 31. Analisis histologis mantel pada awal 0 bulan pemeliharaan Kontrol Diameter Sel Batang 2 intiindividu, diameter 10 mm 2 intiindividu, diameter 12 mm 4 intiindividu, diameter 10 mm 4 intiindividu, diameter 12 mm 6 intiindividu, diameter 10 mm 6 intiindividu, diameter 12 mm ± 4 µm ± 4 µm ± 4µm ± 4µm ± 4µm ± 4µm ± 4 µm Kont Diameter sel batang 2 intiindividu, diameter 10 mm 2 intiindividu, diameter 12 mm 4 intiindividu, diameter 10 mm 4 intiindividu, diameter 10 mm 6vintiindividu, diameter 10 mm 6 intiindividu, diameter 10 mm Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan rapat, dengan diameter berukuran 4 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan rapat, dengan diameter berukuran 4 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan rapat, dengan diameter berukuran 4 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan rapat, dengan diameter berukuran 4 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan rapat, dengan diameter berukuran 4 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan rapat, dengan diameter berukuran 4 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan rapat, dengan diameter berukuran 4 µm. Gambar 32. Analisis histologis mantel pada akhir 9 bulan pemeliharaan Kontrol Diameter Sel Batang 2 intiindividu, diameter 10 mm 2 intiindividu, diameter 12 mm 4 intiindividu, diameter 10 mm 4 intiindividu, diameter 12 mm 6 intiindividu, diameter 10 mm 6 intiindividu, diameter 12 mm ±15µm ±13µm ±11µm ±10µm ±9µm ±8µm ±7µm Kontrol Ukuran Ø sel batang A-2 B-4 A-6 B-2 A-4 B-6 Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan rapat, dengan diameter berukuran 15 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan agak rapat, dengan diameter berukuran 13 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan agak rapat, dengan diameter berukuran 11 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan kurang rapat, dengan diameter berukuran 10 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan kurang rapat, dengan diameter berukuran 9 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan tidak rapat, dengan diameter berukuran 8 µm. Jaringan sel batang mantel memanjang dan ruang antar jaringan tidak rapat, dengan diameter berukuran 7 µm.

D. Laju Pertumbuhan Panjang Total Rataan Harian