Tabel 11. Hasil Regresi Model Generalized Difference Equation Aliran
Perdagangan TPT intra-ASEAN menggunakan Pooled Least
Square
Variabel Koefisien
Standar Error t-statistic
Probabilitas
GDP negara asal 3,215789
0,346767 9,273623 0,0000 GDP negara tujuan
0,424427 0,229829
1,846710 0,0703
Populasi negara asal -0,647372 0,168038
-3,852524 0,0003
Populasi negara tujuan -0,208809
0,209180 -0,998225
0,3226 Jarak ekonomi
-2,190658 0,273158
-8,019744 0,0000
Exchange rate negara asal
0,030036 0,060848
0,493627 0,6236
Exchange rate negara tujuan
0,090554 0,088257
1,026031 0,3095
Tarif -0,226344 0,069328
-3,264835 0,0019
Dummy Languages 0,834257 0,463107
1,801435 0,0772
Weighted Statistics
R-squared 0.992857 Sum
Squared Residual 108,1493
Prob F-statistic 0,000000
Durbin-Watson Stat 1,622102
Unweighted Statistics
R-squared 0,482563 Sum
Squared Residual 138,2601
Durbin-Watson Stat 1,949892
Catatan: Signifikan pada taraf nyata 5 persen, Signifikan pada taraf nyata 10 persen
Sumber: Data Sekunder diolah
Pada pengujian F-Statistik, hipotesis awal yang dirumuskan yaitu: H :
β
1
= β
2
= β
3
= β
4
= β
5
= β
6
= β
7
= β
8
= β
9
= β
10
= β
11
=0. Berdasarkan output data yang dihasilkan pada tabel 10, ditunjukkan nilai probabilitas F-Statistik yang diperoleh
adalah 0,000000. Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk α = 0,005,
tolak H karena F-Statistik
α taraf nyata yang berarti variabel-variabel independen bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependennya.
5.2.2 Interpretasi Model
Hasil pengolahan transformasi data yang terdapat pada Tabel 11, memperlihatkan bahwa tidak semua variabel bebas berpengaruh nyata terhadap
aliran perdagangan TPT intra-ASEAN. Variabel-variabel yang berpengaruh nyata terhadap aliran perdagangan TPT intra-ASEAN yaitu GDP negara asal GDPi,
populasi negara asal POPi, jarak ekonomi, dan tarif. Sedangkan variabel bebas yang tidak berpengaruh terhadap aliran perdagangan TPT intra-ASEAN yaitu
GDP negara tujuan GDPj, populasi negara tujuan POPj, nilai tukar negara asal terhadap dollar Amerika EXCi, nilai tukar negara tujuan terhadap dollar
Amerika EXCj dan dummy languages. GDP negara asal GDPi berpengaruh nyata terhadap aliran perdagangan
TPT intra-ASEAN dan memiliki koefisien yang bertanda positif. Variabel GDPi tersebut memberikan pengaruh positif yang sesuai dengan hipotesis dan signifikan
terhadap perdagangan TPT intra-ASEAN. Koefisien GDPi bernilai 3,215789 yang artinya apabila GDP negara asal perdagangan meningkat 1 persen maka nilai
perdagangan TPT intra-ASEAN akan meningkat 3,215789 persen dari sebelumnya, cateris paribus. GDP suatu negara mengindikasikan perkembangan
perekonomian dan kinerja ekonomi suatu negara. Semakin besar GDP negara asal maka nilai perdagangan suatu negara juga akan semakin meningkat.
Populasi negara asal trade POPi berpengaruh nyata terhadap variabel dependennya, akan tetapi koefisien POPi bertanda negatif , dimana tanda tersebut
tidak sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Koefisien POPi bernilai -0,647372 yang berarti apabila jumlah populasi di negara asal terjadinya
perdagangan meningkat 1 persen maka nilai perdagangan komoditi TPT akan menurun 0,647372 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila negara
tersebut sebagai negara pengimpor, peningkatan populasi menyebabkan meningkatnya jumlah tenaga kerja dan implikasinya produksi dalam negeri akan
meningkat sehingga impor akan turun. Apabila negara tersebut sebagai negara pengekspor, peningkatan populasi mengindikasikan pemenuhan kebutuhan TPT
dalam negeri semakin meningkat sehingga negara tersebut harus mengurangi ekspornya.
Jarak ekonomi merupakan salah satu syarat yang cukup penting dalam gravity model
. Pada Tabel 11, hasil regresi transformasi data menunjukkan bahwa jarak ekonomi berpengaruh nyata dan signifikan. Koefisien jarak ekonomi
berpengaruh negatif dan sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Koefisien yang berpengaruh negatif tersebut mengindikasikan bahwa
aliran perdagangan Tekstil dan Produk Tekstil TPT dipengaruhi oleh jarak geografis dimana koefisiennya bernilai -2,190658 yang artinya apabila jarak
geografis suatu negara meningkat 1 persen maka perdagangan komoditi tekstil akan menurun 2,190658 persen. Hal ini berarti bahwa semakin jauh jarak
geografis antar negara-negara ASEAN, maka perdagangan antar negara-negara ASEAN akan semakin sulit karena membutuhkan biaya yang besar.
Tarif merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan dalam perdagangan CEPT-AFTA. Tarif berpengaruh negatif dan signifikan pada taraf
nyata lima persen. Koefisien tarif berpengaruh negatif dimana koefisien tersebut sesuai dengan hipotesis. Koefisien tarif bernilai -0,226344 yang berarti apabila
tarif komoditi TPT antar negara-negara ASEAN meningkat 1 persen maka perdagangan komoditi tekstil antar negara-negara ASEAN tersebut akan
mengalami penurunan 0,226344 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan adanya penurunan tarif sesuai dengan ketetapan CEPT-AFTA maka perdagangan
TPT antar negara ASEAN akan semakin meningkat.
5.2.3 Aliran Perdagangan Tekstil dan Produk Tekstil