sebesar 0,66 persen dari total ekspornya. Meskipun peningkatan yang terjadi tidak terlalu drastis, akan tetapi negara Brunei Darussalam berusaha untuk memperbaiki
kualitas industri TPT dalam negeri. Peningkatan yang tidak signfikan juga terjadi pada nilai impor TPT pada
tahun 2006 yaitu sebesar 1,05 persen dari total impor TPT-nya. Hal ini berarti bahwa pemerintah Brunei harus memenuhi permintaan TPT yang meningkat
sepanjang tahun 2005-2006 sehingga kebijakan yang diambil adalah meningkatkan impor TPT.
Sumber: Data sekunder ASEAN Sekretariat Gambar 8. Perkembangan Ekspor dan Impor TPT Negara Brunei Darussalam
5.1.2 Indonesia
Industri Tekstil dan Produk Tekstil TPT Indonesia masih tetap memegang peranan yang besar baik perekonomian dalam negeri maupun luar
negeri. Pada tahun 2006, sektor industri TPT memberikan kontribusi sebesar 11,7 persen terhadap total ekspor nasional, 20,2 persen terhadap surplus perdagangan
nasional dan 3,8 persen terhadap pembentukan GDP nasional. Saat ini,
perindustrian TPT Indonesia tidak terlepas dari berbagai masalah, yang disebabkan biaya energi yang mahal, infrastruktur pelabuhan yang belum
kondusif, mesin-mesin pertekstilan yang sebagian besar sudah sangat tua, dan ramainya produk impor ilegal terutama dari China. Akan tetapi, dalam kondisi
tersebut, produk TPT Indonesia masih memiliki daya saing di pasar luar negeri. Hal ini dibuktikan dengan besarnya kontribusi devisa yang dihasilkan dari sektor
industri TPT Indonesia terhadap perdagangan TPT Internasional dibandingkan dengan negara-negara eksportir lainnya. Pada tahun 2006, devisa yang dihasilkan
dari subsektor TPT mencapai US 9,5 milliar. Selain itu, industri TPT Indonesia memiliki struktur industri yang
terintegrasi dari hulu hingga ke hilir dan memiliki keterkaitan yang sangat erat antara satu industri dengan industri yang lainnya. Struktur yang terintegrasi inilah
yang menempatkan Indonesia sebagai negara pemasok TPT keempat terbesar untuk pasar TPT AS dengan kontirbusi 4,18 persen US 3,9 juta. Indonesia terus
berusaha untuk mempertahankan prestasi tersebut yaitu dengan peningkatan kualitas dan jasa layanan teknologi industri TPT.
Sebagai negara industri yang baru bertumpu pada potensi nasional, Indonesia memiliki struktur industri yang kokoh dan seimbang, berdaya saing
tinggi, bertumpu pada sumber daya manusia industrial yang berkualitas sehingga Indonesia mampu bersaing baik di pasar dalam maupun luar negeri.
Sumber: Data Sekunder ASEAN Sekretariat Gambar 9. Perkembangan ekspor dan impor TPT Indonesia
Gambar 9 menunjukkan perkembangan ekspor dan impor TPT di negara Indonesia. Ekspor TPT Indonesia menunjukkan tren yang semakin meningkat dari
tahun 2002-2005. Walaupun pada tahun 2006 nilai ekspor TPT mengalami penurunan yaitu sebesar 2,03 persen. Demikian halnya, impor TPT yang
menunjukkan tren yang meningkat pula dari tahun 2002-2005 dan terjadi penurunan pada tahun 2006 sebesar 4,86 juta USD.
Sepanjang tahun 2002-2005 peningkatan jumlah impor diikuti dengan peningkatan jumlah ekspornya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa terjadi
peningkatan kebutuhan domestik maupun pasar dunia terhadap TPT Indonesia. Sehingga Indonesia harus memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap TPT dengan
meningkatkan jumlah impornya dari negara lain.
5.1.3 Malaysia