Faktor Produksi Usaha Pendederan Ikan Lele Dumbo

Pemasaran ikan yang telah dipanen biasanya dijual langsung kepada tengkulak dan hanya beberapa pembudidaya yang melakukan penjualan langsung ke pembudidaya pembesaran mau pun pedagang pengumpul. Para tengkulak ini mengambil langsung dari kolam pembudidaya. Dari para tengkulak ini benih kemudian disalurkan kepada pedagang pengumpul mau pun langsung ke pembudidaya pembesaran.

5.3.2 Faktor Produksi Usaha Pendederan Ikan Lele Dumbo

Produksi merupakan rangkaian kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa. Faktor produksi yang digunakan dalam usaha pendederan ikan lele dumbo ini terdiri atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dalam kegiatan usaha pendederan ikan lele dumbo ini meliputi luas kolam, jumlah benih, kapur, pupuk, pakan, dan tenaga kerja. Faktor produksi tenaga kerja dalam usaha pendederan ikan lele dumbo ini dibagi menjadi tiga, yaitu tenaga kerja untuk persiapan, tenaga kerja untuk pemeliharaan, dan tenaga kerja untuk panen. Faktor eksternal dalam usaha pendederan ikan lele dumbo ini diantaranya adalah suhu, cuaca, dan musim. Dalam penelitian ini yang akan dibahas hanya faktor produksi internal, hal ini karena faktor produksi eksternal merupakan faktor produksi yang tidak dapat dikendalikan. Kolam yang digunakan untuk usaha pendederan ikan lele dumbo di Kecamatan Ciseeng ini rata-rata memilki luas 4.426,67m 2 dengan kisaran luas kolam antara 500,00m 2 sampai dengan 15.000,00m 2 . Luas kolam tersebut merupakan hasil penjumlahan dari keseluruhan luas kolam yang dimiliki pembudidaya. Jumlah benih yang ditebar pada usaha pendederan ikan lele dumbo ini rata-rata sebanyak 314.350 ekor per musim tanam, dengan rata-rata input sebanyak 71 ekor per m 2 . Menurut Subandi M 2004 padat penebaran yang ideal untuk usaha pendederan ikan lele dumbo ini sebanyak 100 ekor per m 2 , yang berarti bahwa padat penebaran yang dilakukan pembudidaya belum efisien dan masih dapat ditingkatkan. Data mengenai rata-rata penggunaan faktor produksi pada usaha pendederan ikan lele dumbo pada kondisi aktual di Kecamatan Ciseeng ini dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Input dan Output per Musim Tanam dari Usaha Pendederan Ikan Lele Dumbo pada Kondisi Aktual di Kecamatan Ciseeng Tahun 2007. Penggunaan Input No Keterangan Minimum Maksimum Rata-rata Rata2 input per luas lahan 1 Luas Kolam m 2 500,00 15.000,00 4.426,67 1,00 2 Benih lele ekor 50.000,00 900.000,00 314.350,00 71,00 3 Kapur Kg 7,00 750,00 85,48 0,02 4 Pupuk Kg 50,00 5.250,00 1580 0,36 5 Pakan Kg 20,00 4.500,00 514,13 0,12 6 TK 1 Jam kerja 8,00 140,00 56,30 0,01 7 TK 2 Jam kerja 30,00 360,00 127,30 0,03 8 TK 3 Jam kerja 8,00 210,00 58,20 0,01 9 Output ekor 25.000,00 625.000,00 172.742,00 39,00 Sumber : Data Primer Tahun 2007 Jumlah kapur yang digunakan oleh pembudidaya pada kondisi aktual rata-rata sebesar 85,48 kg. Jumlah kapur yang digunakan berkisar antara 7,00-750,00 Kg. Kisaran penggunaan kapur yang cukup besar ini karena para pembudidaya biasa menggunakan kapur sesuai kondisi lahan dan tidak memiliki standar penggunaan kapur yang tetap. Rata-rata penggunaan kapur per luas lahan yang digunakan sebesar 0,02 kg per m 2 lahan. Menurut Subandi M 2004 dosis penggunaan kapur yang ideal adalah sebesar 30-50 gram per m 2 , karena itulah dapat dilihat bahwa penggunaan kapur pada usaha pendederan lele dumbo ini belum efisien dan masih dapat ditingkatkan. Penggunaan pupuk pada usaha pendederan lele dumbo pada kondisi aktual berkisar antara 50,00-5.250,00 kg per musim tanam dengan rata-rata sebesar 1.580,00 kg per musim tanam. Harga pupuk rata-rata sebesar Rp 349,60 dengan rata-rata penggunaan sebesar 0,36 kg per m 2 . Menurut Subandi M 2004, dosis ideal untuk penggunaan pupuk kandang adalah sebesar 700 gram per m 2 , karena itulah dosis penggunaan pupuk pada usaha pendederan ikan lele dumbo ini belum efisien dan masih dapat ditingkatkan. Pakan yang digunakan pada usaha pendederan lele dumbo ini adalah pelet dengan jumlah pakan yang diberikan rata-rata sebesar 514,13 kg per musim tanam dengan rata-rata jumlah pakan per luas lahan sebesar 0,12 kg per musim tanam. Pakan berupa pelet ini biasanya diberikan setelah benih berumur dua puluh hari di kolam pendederan. Pada usaha pendederan ikan lele dumbo ini penggunaan tenaga kerja dibagi menjadi tiga yaitu, tenaga kerja untuk persiapan, tenaga kerja untuk pemeliharaan, dan tenaga kerja untuk panen. Rata-rata jam kerja yang digunakan untuk masing- masing pekerjaan adalah 56,30 jam untuk persiapan, 127,30 jam untuk pemeliharaan, dan 58,20 jam untuk panen. Upah rata-rata yang diberikan adalah sebesar Rp4.980,13 per jam untuk persiapan, Rp4.999,43 per jam untuk pemeliharaan, dan Rp5.252,63 per jam untuk panen.

5.4 Analisis Pendugaan Fungsi Produksi