171 akan dibandingkan antara satu dengan lainnya terhadap suatu kriteria yang
berada di tingkat atas, maka elemen dalam setiap tingkat harus dari derajat besaran yang sama.
Metode AHP dimulai dengan menstrukturkan suatu situasi yang kompleks tidak terstruktur ke dalam bagian-bagian komponennya, menata
komponen atau variabel ke dalam suatu hirarki, memberi nilai relatif tingkat kepentingan pada setiap variabel dengan pertimbangan subyektif dan
mensintesis berbagai pertimbangan tersebut untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tertinggi dalam mempengaruhi hasil.
Secara garis besar metode AHP dapat dilihat pada Gambar 70 berikut:
Gambar 70. Garis besar alat analisis AHP
9.2.1. Prinsip dasar AHP
Prinsip dasar penyelesaian persoalan dengan metode AHP adalah decomposition, comparative judgement, synthesis of priority, dan logical
consistency. •
Decomposition
Decomposition adalah proses penguraian persoalan menjadi unsur-
unsurnya. Penguraian dilanjutkan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak dapat diuraikan lagi, sehingga didapatkan beberapa tingkatan dari
persoalan tersebut untuk mendapatkan hasil akurat •
Comparative judgement Comparative judgement adalah membuat penilaian tentang kepentingan
STRUKTUR AHP: -
Fokus -
Faktor -
Aktor -
Tujuan -
Alternatif Penilaian AHP
- Pairwise comparison - Integrasi Multi Pakar
- Consistency Ratio 0,1 Hasil AHP
Alternatif potensi pengembangan yang memiliki bobot tertinggi
172 relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan
tingkat di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena akan berpengaruh terhadap prioritas elemen-elemen. Hasil penilaian dapat
disajikan dalam bentuk matriks pairwise comparation. •
Synthesis of Priority Synthesis of priority adalah menentukan peringkat elemen-elemen
menurut relatif pentingnya. Penentuan peringkat dilakukan dengan cara mencari eigenvector pada setiap matrik pairwise comparison untuk
mendapatkan local priority. Karena matrik pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus
dilakukan sintesis diantara local priority. Pengurutan elemen menurut kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakan priority setting.
• Logical Consistency
Konsistensi memiliki dua makna. Pertama adalah bahwa obyek serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua
adalah menyangkut tingkat hubungan antarobyek yang didasarkan pada kriteria tertentu. Konsistensi logis menjamin bahwa semua elemen
dikelompokkan secara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.
• Pairwise Comparison
Penentuan tingkat kepentingan bobot dari elemen keputusan pada setiap tingkat hirarki dilakukan dengan
judgement melalui
pembandingan. Nilai tingkat kepentingan ini dinyatakan dalam bentuk kualitatif dengan membandingkan antarelemen. Untuk kuantifikasi
digunakan skala penilaian. Menurut Saaty 1993, skala penilaian 1 sampai 9 merupakan yang terbaik berdasarkan nilai RMS root mean
Square deviation dan MAD Median Absolute Deviation. Nilai dan
definisi pendapat kualitatif tersebut dapat dilihat pada Tabel 32.
Tabel 32. Skala komparasi
Tingkat Kepentingan Definisi
1 Sama pentingnya
3 Sedikit lebih penting
5 Jelas lebih penting
7 Sangat jelas lebih penting
9 Mutlak lebih penting
2, 4, 6, 8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan
1 1- 9 Kebalikan nilai tingkat kepentingan dari skala 1 – 9.
Sumber : Saaty 1993
173
9.2.2. Langkah-langkah Penyelesaian