49 memahami substansi keseluruhan model. Pakar yang menjadi narasumber terdiri
dari para pakar yang berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat LSM, masyarakat lokal, BUMND, perguruan tinggi dan
dunia usaha  terkait dengan pengembangan wilayah pesisir yang berkelanjutan. Pakar ditentukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan:
1.  Mempunyai pendidikan yang kompeten sesuai dengan bidang yang dikaji; 2.  Memiliki kredibilitas tinggi, bersedia, dan atau berada pada lokasi yang dikaji.
3.2.1.  Jenis dan Sumber Data
Dalam merumuskan kebijakan  pengembangan wilayah pesisir yang
berkelanjutan dan berperspektif mitigasi bencana, data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh  dari hasil wawancara
dengan pakar kemudian diformulasikan ke dalam analisis kuantitatif. Tabel 2.  Jenis dan sumber data
No KEGIATAN
PENELITIAN JENIS
DATA BENTUK
DATA SUMBER
DATA PENGOLAHAN DATA
Teknik Alasan
01      Evaluasi Kebijakan
Pengembangan Wilayah Pesisir
Primer Hasil
wawancara dengan pakar
• Bappenas
• Dep PU
• Dep K dan P
• LIPI
Metode Knowledge
Based Manageme
nt System KBMS
Memperoleh Evaluasi yang
disertai rekomendasi
Sekunder Laporan
PeraturanPerun dangan
02 Identifikasi
Potensi Pengembangan
Wilayah Pesisir Primer
Hasil wawancara
dengan pakar •
Bapeda Jabar
• Dinas PU
Jabar •
Dinas KP Prov Jabar
• Deptan
• Dephut
Metode SWOT  dan
Analitycal Hierarchy
Process AHP
Memperoleh faktor-faktor
internal dan ekternal serta
potensi yang merupakan
elemen kunci Sekunder
Laporan PeraturanPerun
dangan
03 Identifikasi
Potensi Penyebab
Bencana Primer
Hasil wawancara
dengan pakar •
BPBD Kab.
Ciamis dan Indramayu
• BPBD Prov.
• Dep. K dan P
• Bakornas PB
Interpretive Structural
Modeling ISM
Memperoleh manfaat
ganda, yaitu Elemen Kunci
dan Kekuatan Pendorong
Sekunder Laporan
kronologis bencana alam
04 Identifikasi Upaya
Mitigasi dan Kajian Efektivitas
Keberhasilan Mitigasi Bencana
Primer Hasil
wawancara dengan pakar
• LIPI
• Dep K dan P
• Dep PU
• BNPB
Interpretive Structural
Modeling ISM    dan
Metode Perbanding
an
Ekspo nensial
MPE Memperoleh
manfaat ganda, yaitu
Elemen Kunci dan Kekuatan
Pendorong dan
Perbedaan sangat
signifikan Sekunder
Laporan kronologis
kejadian bencana alam
05 Penyusunan
arahan Kebijakan Primer
Hasil wawancara
dengan pakar •
LIPI •
BNPB •
Bappenas •
Dep PU •
Dep K dan P •
LIPI Analitycal
Hierarchy Process
AHP Pemanfaatan
yang luas dgn Sistem
Penilaian Berjenjang
Sekunder Laporan
kronologis kejadian
bencana alam
50 Data  sekunder  diperoleh  dari  instansi  terkait  Bappenas,  BNPB,
Departemen. Pekerjaan  Umum, Departemen  Kelautan dan Perikanan, LIPI, Bapeda Provinsi  Jawa Barat,  Dinas Pekerjaan Umum Provinsi  Jawa Barat,
Dinas  Kelautan dan Perikanan Provinsi  Jawa Barat, dan  Satkorlak PBBPBD Provinsi  Jawa Barat  dalam bentuk peraturan perundangan. Adapun jenis dan
sumber data dalam penelitian ini secara lengkap disajikan pada Tabel 2.
3.2.2.   Metode Pengumpulan Data