13 menulis pantun tercapai secara optimal. Di sinilah kehadiran sebuah buku
pengayaan yang kualitas isi, bahasa, penyajian, maupun grafikanya sesuai dengan perkembangan siswa kelas 4 dan terintegrasi dengan nilai-niai karakter menjadi
hal yang sangat penting. Selain membantu siswa memperoleh pengalaman konkret dalam mengenal dan berlatih mnenulis pantun, buku tersebut diharapkan mampu
menginspirasi siswa untuk menjadi pribadi berkarakter. Melalui buku pengayaan yang sesuai dengan perkembangan dan pengetahuannya, kegiatan belajar menulis
pantun diharapkan menjadi lebih menyenangkan karena isinya dekat dengan keseharian siswa. Siswa dan guru pun dapat memahami integrasi nilai-nilai
karakter di dalam kehidupan yang dijelaskan secara ringan dan tidak menggurui dalam wujud cerita yang diubah menjadi pantun. Dari penjelasan tersebut, buku
pengayaan menulis pantunberbasis nilai-nilai karakter dibutuhkan untuk mengoptimalkan pencapaian kompetensi menulis pantun sekaligus sebagai salah
satu sarana untuk membentuk siswa menjadi pribadi berkarakter.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasar pada identifikasi permasalahan di atas, penelitian ini dibatasi pada upaya pengembangan buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai
karakter bagi siswa kelas 4. Pembatasan masalah tersebut bertujuan untuk menspesifikasikan produk yang akan dikembangkan.
Buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4 yang akan dikembangkan memuat teori tentang pantun, cerita anak
sebagai konteks penulisan pantun, ulasan nilai-nilai karakter, contoh pantun
14 berdasarkan cerita, lembar praktik menulis pantun, serta refleksi diri. Dari segi isi,
bahasa, penyajian, dan grafika, buku tersebut disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Pengintegrasian nilai-nilai karakter di dalam buku tersebut
menjadi salah satu upaya untuk menginspirasi siswa agar menjadi pribadi-pribadi yang berkarakter.
Nilai-nilai karakter diintegrasikan pada cerita, contoh pantun, dan lembar praktik menulis pantun. Hal ini disebabkan karakter anak-anak lebih mudah
dibentuk melalui cerita daripada teori-teori yang terkesan menggurui. Selain itu, cerita juga membantu merangsang daya imajinasi anak. Cerita tersebut kemudian
menjadi konteks penulisan contoh pantun serta lembar praktik menulis pantun. Dengan demikian, contoh pantun dan pantun karya siswa pun memiliki muatan
nilai-nilai karakter pula. Lembar praktik menulis pantun disusun dengan tingkat kesulitan berjenjang untuk memantapkan pemahaman dan kompetensi siswa
dalam menulis pantun.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah utama dalam penelitian ini adalah pengembangan buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4. Uraian
permasalahan tersebut dirinci sebagai berikut. 1
Bagaimanakah kondisi buku-buku tentang pantun yang sudah ada? 2
Bagaimanakah kebutuhan siswa dan guru terhadap buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4?
15 3
Bagaimanakah prototipe buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4 yang sesuai dengan persepsi siswa dan guru serta
materi pelajaran dalam kurikulum? 4
Bagaimanakah penilaian guru dan ahli serta tanggapan siswa terhadap prototipe buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi
siswa kelas 4? 5
Bagaimanakah perbaikan prototipe buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4 berdasarkan penilaian guru dan ahli
serta tanggapan siswa?
1.5 Tujuan Penelitian