15 3
Bagaimanakah prototipe buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4 yang sesuai dengan persepsi siswa dan guru serta
materi pelajaran dalam kurikulum? 4
Bagaimanakah penilaian guru dan ahli serta tanggapan siswa terhadap prototipe buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi
siswa kelas 4? 5
Bagaimanakah perbaikan prototipe buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4 berdasarkan penilaian guru dan ahli
serta tanggapan siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini meliputi hal- hal berikut.
1 Mendeskripsikan kondisi buku-buku tentang pantun yang sudah ada
2 Mendeskripsikan kebutuhan siswa dan guru terhadap buku pengayaan
menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4 3
Mendeskripsikan gambaran profil buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4 yang sesuai dengan persepsi siswa dan
guru serta materi pembelajaran dalam kurikulum 4
Mendeskripsikan penilaian guru dan ahli serta tanggapan siswa terhadap prototipe buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi
siswa kelas 4
16 5
Mendeskripsikan perbaikan prototipe buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4berdasarkan penilaian guru dan
ahli serta tanggapan siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat teoretis dan manfaat praktis. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan teori
pembelajaran sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan. Di samping itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian tentang penulisan pantun.
Adapun secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, dan penelitian selanjutnya. Bagi siswa, penelitian ini akan
mempermudah mereka dalam berlatih menulis pantun sekaligus sebagai sarana pembentukan karakter.Bagi guru, penelitian ini bermanfaat untuk menghasilkan
suplemen yang mempermudah guru dalam pembelajaran menulis pantun. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan pembanding, terutama dalam hal
pengembangan buku pengayaan menulis pantun.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS 2.1
Kajian Pustaka
Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya membentuk peserta didik menjadi pribadi berkarakter unggul. Pendidikan karakter dapat dilakukan dengan
mengintegrasikan nilai-nilai karakter di dalam pembelajaran, termasuk pembelajaran sastra. Karya sastra merupakan refleksi kehidupan sehingga isinya
pun sarat dengan nilai-nilai kehidupan. Demikian pula dengan pantun. Dari segi
moralitas, pantun berguna bagi semua umur karena berisi norma-norma kehidupan.
Penelitian tentang pendidikan karakter melalui sastra pernah dilakukan oleh Edgington 2002. Dalam penelitian tersebut, Edgington menjelaskan bahwa
sastra menjadi sarana yang potensial guna menanamkan karakter pada anak. Alasannya, di dalam sastra terdapat relevansi dengan kenyataan.
.... Propoments of character education ... have advocated literature as an essential vehicle for the transmission of the core values.... The primary
reason given for using literature in character education is the relevance to the lives of the children that literature can afford. Because many researches
emphasize that values are present in literature....
Edgington 2002:113 Sulistyoningrum 2012 berhasil melakukan sebuah penelitian yang
berjudul “Pengembangan Buku Bacaan yang Menginspirasi Jiwa Kewirausahaan Siswa Sekolah Menengah Atas SMA”. Salah satu tujuan penelitian tersebut
adalah mendeskripsikan prototipe buku bacaan yang menginspirasi jiwa kewirausahaan siswa SMA Sulistyoningrum 2012:8. Sulistyoningrum
mengintegrasikan karakter kewirausahaan di dalam prototipe tersebut. Jenis penelitian dan desain produk yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki
18 persamaan dan perbedaan dengan penelitian Sulistyoningrum. Penelitian
Sulistyoningrum dan penelitian ini termasuk penelitian pengembangan Research Development yang menghasilkan buku pengayaan 2012:59. Persamaan
lainnya terletak pada pengkajian nilai-nilai karakter. Perbedaannya, kajian nilai karakter di dalam penelitian Sulistyoningrum terbatas pada karakter
kewirausahaan Sulistyoningrum 2012:6 sedangkan nilai-nilai karakter di dalam penelitian ini meliputi delapan nilai karakter yang perlu diintegrasikan dalam
pembelajaran di SD, khususnya kelas 4. Perbedaan lainnya terletak pada genre produk, spesifikasi produk, serta sasaran penelitian. Produk penelitian
Sulistyoningrum berupa buku pengayaan bergenre nonfiksi yang digunakan untuk mendukung pembelajaran membaca ekstensif di SMA sedangkan produk dari
penelitian ini berupa buku pengayaan bergenre fiksi untuk mendukung pembelajaran menulis pantun di SD.
Febriani 2012 melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Mengapresiasi Dongeng Banyumas bagi Siswa SD
Kelas Rendah”. Di dalam penelitian tersebut, Febriani mengembangkan bahan ajar apresiasi dongeng Banyumas untuk anak Sekolah Dasar SD kelas rendah.
Jenis penelitian dan desain produk yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian Febriani. Penelitian Febriani dan penelitian
ini termasuk penelitian pengembangan Research Development yang menghasilkan buku pengayaan. Perbedaannya, Febriani mengintegrasikan nilai-
nilai budaya di dalam produk penelitiannya sedangkan nilai-nilai yang diintegrasikan di dalam produk penelitian iniadalah nilai karakter dalam
19 pembelajaran di SD, khususnya kelas 4. Perbedaan lainnya terletak pada
spesifikasi produk dan serta sasaran penelitian. Produk penelitian Febriani ditujukan untuk mendukung pembelajaran membaca di SD kelas rendah
sedangkan produk dari penelitian ini ditujukan untuk mendukung pembelajaran menulis pantun di SD kelas tinggi, khususnya kelas 4.
Murtofiah 2010 melakukan penelitian berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Anak dengan Teknik Latihan Terbimbing Siswa
Kelas IV SD Al Madina Sampangan Semarang”. Melalui teknik latihan terbimbing, Murtofiah berhasil meningkatkan kemampuan menulis pantun anak.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Murtofiah menyarankan kepada guru bahasa dan sastra Indonesia agar menggunakan teknik latihan terbimbing dalam pembelajaran
menulis pantun 2010:108. Hasil penelitian Murtofiah menginspirasi penyusunan cerita di dalam buku pengayaan menulis pantun, produk dari penelitian ini.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Murtofiah terletak pada jenis penelitian. Penelitian Murtofiah temasuk PTK sedangkan penelitian ini termasuk
penelitian RD Research and Development atau penelitian pengembangan. Penelitian lain yang mengkaji penulisan pantun adalah penelitian Kinasih
2009, Hidayah 2009, dan Susanti 2009. Kinasih dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun dengan Teknik Pancingan
Kata Kunci Siswa Kelas IV SD Negeri Ngempon Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang” menjelaskan bahwa teknik kata kunci dapat digunakan sebagai salah
satu alternatif dalam pembelajaran pantun 2009:5. Penelitian tersebut kemudian disempurnakan oleh Hidayah 2009 melalui skripsinya yang berjudul
20 “Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun dengan Model Pembelajaran
Numbered Head Together NHT dan Teknik Pancingan Kata Kunci pada Siswa
Kelas VII A SMP PGRI 3 Boja kabupaten Kendal Tahun Ajaran 20092010”. Adapun Susanti menulis skripsi berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis
Pantun Anak Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Teknik Make a Match
pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kebumen Kabupaten Batang”. Berdasarkan hasil penelitiannya, Susanti menyarankan kepada guru bahasa dan
sastra Indonesia agar menggunakan model kooperatif dengan teknik make a match dalam membelajarkan keterampilan menulis pantun. Penerapan model
pembelajaran tersebut ternyata dapat membuat siswa antusias, bersemangat, senang, dan menikmati pembelajaran 2009:105. Perbedaan ketiga penelitian
tersebut dengan penelitian ini terletak pada jenis penelitian. Ketiga penelitian tersebut temasuk PTK sedangkan penelitian ini termasuk penelitian
pengembangan. Penelitian lain yang juga menginspirasi penelitian pengembangan ini
berjudul “Keefektifan Cerita Bergambar untuk Pendidikan Nilai dan Keterampilan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia” yang dilakukan oleh Faizah.
Hasil penelitian Faizah menunjukkan bahwa penggunaan cerita bergambar efektif untuk menyampaikan pendidikan nilai dan keterampilan berbahasa Indonesia
2009:4. Penelitian tersebut menginspirasi desain buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4 yang akan dikembangkan
sebagai produk dari penelitian ini. Penelitian Faizah termasuk penelitian
21 eksperimen sedangkan penelitian ini termasuk penelitian RD Research
Development .
Untuk melanjutkan dan melengkapi penelitian mengenai pantun, peneliti mencoba mengembangkan buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai
karakter bagi siswa kelas 4. Buku pengayaan tersebut berisi teori tentang pantun, cerita sebagai konteks penulisan pantun, ulasan nilai-nilai karakter di dalam cerita,
contoh-contoh pantun berdasarkan cerita, serta praktik menulis pantun dengan tingkat kesulitan berjenjang di setiap akhir bab. Dengan desain tersebut,
diharapkan aktivitas menulis pantun dapat menjadi lebih menyenangkan dan menginspirasi siswauntuk menjadi insan yang berkarakter.
2.2 Landasan Teoretis