213 Sampul ikut menentukan kesan pertama pembaca terhadap buku tersebut. Daya
tarik desain sampul menjadi salah satu petimbangan untuk membaca buku lebih lanjut.Hal ini sejalan dengan pendapat Muslich 2010:306 yang menyatakan
bahwa desain sampul merupakan daya tarik awal dari buku.
4.2.2 Pembahasan Profil Buku Pengayaan Menulis Pantun Berbasis Nilai-
nilai Karakter bagi Siswa Kelas 4sebelum dan sesudah Mendapatkan Validasi Guru dan Dosen Ahli
Buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa
kelas 4dikembangkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Setelah buku disusun, dilakukan uji validasi terhadap produk tersebut. Dari hasil uji validasi, diperoleh
nilai produk sekaligus saran-saran perbaikan dari guru dan ahli. Saran-saran tersebut kemudian dipilah untuk diterapkan di dalam perbaikan buku tersebut.
Perbaikan tersebut mengakibatkan terjadinya perbedaan antara profil buku pengayaan menulis pantun berbasis nilai-nilai karakter bagi siswa kelas 4 sebelum
direvisi dan sesudah direvisi. Kedua profil tersebut disajikansecara ringkas pada tabel berikut.
Tabel 4.22 Profil Buku Pengayaan Menulis Pantun Berbasis Nilai-nilai Karakter bagi Siswa Kelas 4sebelum dan sesudah Uji Validasi
No. Bagian
Buku Sebelum Uji Validasi
Setelah Uji Validasi Keterangan
1 Sampul depan
komposisi warna
diperbaiki dan tata letak nama
penulis diubah
214 2 Sampul
Belakang Komposisi
warna diperbaiki dan
tata letak gambar ilustrasi
yang mengelilingi
sinopsis diubah
3 Fisik buku
Buku dicetak pada kertas ukuran B5 80
gram Buku dicetak pada
kertas ukuran B5 80 gram
Tidak ada perubahan
5 Judul utama
Judul “Perca” diubah menjadi
“Pasta”
6 Halaman hak cipta
Tidak perbaikan pada
bagian judul buku dan bulan
pencetakan buku
7 Halaman Prakata
Dilakukan perbaikan pada
bagian pencantuman
judul buku dan dan harapan
terhadap buku
215 8 Halaman
Perkenalan Tokoh
Komposisi warna
disesuaikan dengan desain
sampul
9 Halaman Petunjuk
Penggunaan Buku
Komposisi warna
diperbaiki
10 Halaman Daftar Isi
Dilakukan penggantian 9
judul bab dan penambahan
ilustrasi di bagian akhir
daftar isi
11 Halaman Sampul
Bab Judul
bab diganti dengan
desain dan komposisi
warnanya disesuaikan
sampul
216 12 Halaman
Pengantar Bab
Pencantuman nilai-nilai
karakter pada pengantar bab
dicetak dengan warna berbeda
13 Materi Pengantar
Keseluruhan footer
desain halaman isi
ditambahkan dengan nama
penulis. Judul subbab
ditambah dengan “logo”.
Selain itu, uraian bab juga
disesuaikan dengan teori
tentang pantun.
14 Cerita anak
Integrasi nilai religius dan
lebih ditonjolkan
15 Ulasan Nilai
Karakter Ditambahkan
imbauan untuk merenungi dan
meneladani nilai-nilai
karakter di dalam cerita
217 16 Contoh-
contoh Pantun
Contoh pantun yang keliru dan
ilustrasi yang sesuai isi
pantun ditambahkan
17 Halaman Latihan
Ditambahkan gambar ilustrasi
yang sesuai dengan isi
latihan dan umpan balik
18 Halaman Pengayaan
Ditambahkan gambar ilustrasi
yang sesuai dengan isi
lembar pengayaan dan
umpan balik
19 Halaman Refleksi
Diri Dilakukan
penyederhanaan kalimat pada
bagian “Tahukah
kamu?”
218 20 Halaman
Refleksi Akhir
Tidak dilakukan
perbaikan
21 Glosarium
Tidak ada
Glosarium ditambahkan
untuk mempertegas
istilah-istilah di dalam buku
22 Halaman Daftar
Pustaka Dilakukan
pembaruan terhadap
sumber pustaka. Buku lama
yang dijadikan referensi
diganti dengan buku yang lebih
baru
23 Halaman Salam
Perpisahan Tokoh
Desain halaman salam
perpisahan tokoh
disesuaikan dengan desain
sampul
219 24 Halaman
Profil Penulis
Tidak ada perubahan
Dengan mencermati profil buku sebelum dan setelah diperbaiki, diketahui bahwa perbedaan yang paling mendasar tampak pada tampilangrafika buku.
Perubahan desain sampul ternyata ikut berpengaruh terhadap desain bagian- bagian yang lain.
Dengan mencermati kedua profil buku tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan buku pengayaan, kualitas aspek grafika tidak dapat
dikesampingkan. Aspekisi, penyajian, bahasa dan keterbacaan, dan aspek grafika tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi saling menunjang. Meskipun isi buku sudah
baik, apabila penyajiannya tidak tepat, bahasa dan keterbacaannya tidak sesuai, atau grafikanya kurang tepat, buku pun menjadi kurang menarik. Kualitas sebuah
buku ternyata tidak sekadar ditentukan oleh kualitas isi, tetapi perpaduan antara isi, penyajian, bahasa dan keterbacaan, serta grafika yang baik. Hal tersebut
mempertegas pernyataan Puskurbuk 2008:55,“aspek isi, aspek penyajian, aspek bahasa dan keterbacaan, serta aspek grafika menjadi rambu-rambu penulisan buku
nonteks yang berkualitas”. Aspek grafika menjadi semakin penting apabila yang dikembangkan
adalah buku anak. Dalam konteks penelitian ini, sasaran baca buku tersebut adalah
220 anak-anak pada tahap perkembangan operasional konkret Tavris 2007:249. Pada
tahap ini, anak masih terikat pada situasi-situasi konkret yang bisa diamatiditangkap indera Ekowarni dalam Hartono, Prastiti, dan Subyantoro
2004:11, termasuk indera penglihatan. Aspek grafika merupakan aspek yang paling mudah diamati melalui indera penglihatan. Tampilan buku yang menarik
akan mempengaruhi pembacaanak untuk membaca buku tersebut. Tampilan buku yang menarik dapat diupayakan melalui pemilihan warna dan gambar yang
disesuaikan dengan tingkat perkembangan pembaca. Selain untuk untuk menarik sekaligus mempertahankan minat dan
perhatian anak terhadap buku yang dibacanya, gambar dan warna juga berfungsi untuk memperjelas informasi yang disampaikan, membantu fokus baca, dan
mengembangkan daya imajinasi anak-anak. Anak-anak akan lebih mudah menangkap isi suatu teks apabila ada gambar ilustrasi dengan warna yang cerah
karena mereka memiliki acuan saat membayangkan isi bacaan. Hal ini senada dengan pernyataan Sitepu 2012:153, “Bagi anak-anak, warna menimbulkan
minat dan motivasi untuk mengamati ilustrasi dan membaca teks penjelasannya”.
4.2.3 Pembahasan Kesesuaian Buku Pengayaan Menulis Pantun Berbasis