analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi ordinal. Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik
harus dilakukan pada analisis regresi linear, misalnya uji multikolinearitas tidak dapat dipergunakan pada analisis regresi linear sederhana dan uji autokorelasi
tidak perlu diterapkan pada data cross sectional Kurnia, 2010. Model regresi dapat menghasilkan estimator linier tidak bias yang terbaik
atau dikenal dengan istilah BLUE Best Linear Unbiased Estimator, BLUE dapat dicapai apabila memenuhi syarat asumsi klasik. Dengan terpenuhinya asumsi
tersebut, maka hasil yang diperoleh dapat lebih akurat dan mendekati atau sama dengan kenyataan. Uji asumsi klasik dilakukan sebelum uji hipotesis, hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah model yang dipakai tersebut relevan ataukah tidak karena akan dijadikan sebagai prediksi.
3.6.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil Ghozali, 2006: 110. Untuk menguji salah satu cara yang digunakan adalah dengan
menggunakan SPSS untuk melihat normal probability plot. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data atau titik pada sumbu diagonalnya dari
grafik atau dengan histrogram dari residualnya. Jika data menyabar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah dari garis diagonal atau histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
3.6.4.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2006: 91. Pengujian multikolinieritas dilihat dari nilai Variance Inflatio Factor
VIF dari nilai tolerance. Antar variabel bebas dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10 Ghozali, 2006:92
3.6.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan tetap,
maka disebut
homoskedastisitas dan
jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Deteksi terhadap ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
diketahui dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Jika ada pola tertentu seperti titik yang
membentuk suatu
pola tertentu
yang teratur
maka telah
menjadi heteroskedastisitas memiliki grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y Ghozali, 2006:105.
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum PRIMKOPAD H-21
Sebagai salah satu sokoguru perekonomian di Indonesia dan merupakan bagian integral dalam tata perekonomian Indonesia, keberadaan koperasi sudah
tidak lagi sebagai gerakan ekonomi rakyat akan tetapi sudah menjadi suatu badan usaha yang diharapkan mampu memberikan manfaat dengan memberikan
keuntungan dan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan pada masyarakat umumnya sehingga mampu mengantarkan bangsa Indonesia
mewujudkan cita-citanya yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Pada awalnya tujuan pendirian Primer Koperasi Angkatan Darat PRIMKOPAD H-21 adalah didasarkan pada dorongan untuk membantu
meringankan beban prajurit dan pegawai negeri dalam memenuhi kebutuhannya serta meningkatkan kesejahteraannya. Pegawai negeri adalah orang yang
mengabdikan diri pada negara karenanya masalah kesejahteraan sudah selayaknya menjadi perhatian.
PRIMKOPAD H-21 menyelenggarakan usaha lebih dari satu macam usaha, dikarenakan adanya bermacam-macam kebutuhan anggota dan masyarakat
sekitar. Usaha-usaha tersebut terdiri dari Unit Usaha Simpan Pinjam, Unit Usaha Pertokoan, dan Unit Usaha Sewa Kios.