Uji Normalitas Data Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

kategori kurang baik. Ditinjau dari jawaban responden pada indikator partisipasi dalam memanfaatkan jasa koperasi seperti terangkum pada tabel berikut : Tabel 4.18 Distribusi jawaban responden pada indikator Partisipasi dalam memanfaatkan jasa koperasi No. Interval Kriteria Frekuensi Persentase 1. 81,25-100 Sangat Baik 7 7 2. 62,50-81,24 Baik 40 40 3. 43,75-62,49 Kurang Baik 40 40 4. 25,00-43,74 Tidak Baik 13 13 Jumlah 100 100 Sumber : Data penelitian diolah tahun 2011 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa paling banyak responden menyatakan partisipasi anggota dalam memanfaatkan jasa PRIMKOPAD H-21 Secaba Rindam IVDiponegoro termasuk dalam kategori baik sebesar 40, dan kurang baik sebesar 40 sedangkan kategori tidak baik sebesar 13 dan kategori baik sebesar 7. Hal ini menunjukkan partisipasi anggota PRIMKOPAD H-21 dalam memanfaatkan jasa koperasi tergolong kurang baik.

4.1.3 Uji Asumsi Klasik

Sebelum menentukan persamaan atau model regresinya, maka persamaan regresi harus memenuhi uji asumsi klasik terlebih dahulu karena akan dijadikan sebagai alat prediksi. Uji asumsi klasik bertujuan untuk dapat mengetahui apakah dengan model regresi yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini BLUE Best Linear Unbiased Estimator memenuhi asumsi klasik.

4.1.3.1 Uji Normalitas Data

Salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi adalah data dan model regresi berdistribusi normal. Normalitas data dapat dilihat dari grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Apabila titik-titik mendekati garis diagonal dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Lebih jelasnya hasil uji normalitas data dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 4.5 P-Plot pengujian normalitas model regresi Dari hasil uji asumsi klasik diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi yang diperoleh normal dan efektif digunakan untuk menyatakan pengaruh pendidikan perkoperasian, kreativitas pengurus, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi anggota.

4.1.3.2 Uji Multikolinearitas

Syarat berlakunya model regresi ganda adalah antara variabel bebasnya tidak memiliki hubungan sempurna atau tidak mengandung multikolinieritas. Pengujian multikolinieritas ini dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF. Antara variabel bebas dikatakan multikolinieritas apabila toleransinya 0,1 dan VIF 10. Hasil pengujian multikolinieritas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.19 sebagai berikut : Tabel 4.19 Hasil Uji Multikolinearitas Terlihat dari tabel 4.19 diatas menunjukkan bahwa nilai toleransi dari masing-masing variabel bebas 0,1 dan nilai VIF 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung multikolinieritas.

4.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Secara grafis pengujian ini dapat dilihat dari Multivariate Standardized Scatterplot . Dasar pengambilannya apabila sebaran nilai residual terstandar tidak membentuk pola tertentu namun tampak random dapat dikatakan bahwa model regresi bersifat homogen atau tidak mengandung heterokedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini : - Gambar 4.6 Scatterplot Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 pendidikan perkoperasian .958 1.044 kreativitas pengurus .979 1.021 motivasi berkoperasi .978 1.023 a. Dependent Variable: partisipasi anggota Pada gambar scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.1.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGETAHUAN PERKOPERASIAN, MOTIVASI BERKOPERASI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) PADURENAN JAYA GEBOG KABUPATEN KUDUS

4 34 117

PENGARUH PELAYANAN, KINERJA PENGURUS KOPERASI, DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) EKA KARYA KABUPATEN KENDAL

6 57 234

PENGARUH PENGETAHUAN PERKOPERASIAN DAN MOTIVASI MAHASISWA TERHADAP PERILAKU BERKOPERASI : Studi pada Mahasiswa/i Anggota Koperasi Mahasiswa Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia.

1 5 38

TANGGUNG JAWAB PENGURUS PRIMKOPAD (PRIMER KOPERASI ANGKATAN DARAT) DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH O1.O4.O5 PADANG TERIIADAP ANGGOTA DAN PIHAK KETIGA.

0 0 9

KAJIAN YURIDIS TENTANG PRIMER KOPERASI ANGKATAN DARAT (PRIMKOPAD) KODIM 0304 AGAM.

0 1 6

Pengaruh pengetahuan anggota koperasi, persepsi anggota tentang pelayanan koperasi, dan motivasi berkoperasi terhadap partisipasi berkoperasi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.

4 26 169

PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PRIMER KOPERASI ANGKATAN DARAT (PRIMKOPAD) S.03 KESDAM IV DIPONEGORO SEMARANG.

1 1 1

PENGARUH PENDIDIKAN, PENGETAHUAN PERKOPERASIAN, DAN MOTIVASI BERKOPERASI TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENJADI ANGGOTA KOPERASI DI KECAMATAN WEDARIJAKSA KABUPATEN PATI.

1 1 2

PENGARUH PENGETAHUAN ANGGOTA TENTANG PERKOPERASIAN, KREATIVITAS PENGURUS, DAN MOTIVASI ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 1 169

PENGARUH PENDIDIKAN PERKOPERASIAN DAN MOTIVASI ANGGOTA TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA (KOPMA UNY).

0 1 124