secara berorganisasi
dan terus-menerus,
serta dirancang
untuk mengkombinasikan gabungan pengetahuan keterampilan dan pengertian di
bidang perkoperasian yang bermanfaat bagi seluruh kegiatan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Sukamdiyo 1997:102.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan perkoperasian adalah usaha sadar dan terencana yang mencangkup
keseluruhan proses pengembangan kemampuan atau kecakapan di bidang perkoperasian bagi seluruh anggota koperasi yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha koperasi demi kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
2.3.3 Tujuan Pendidikan Perkoperasian
Menurut Edilius dan Sudarsono 2007:37 mengutarakan bahwa pendidikan koperasi pada dasarnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
untuk membuat agar para anggota, perangkat organisasi koperasi seperti pengurus, badan pemeriksa, dan dewan penasehat termasuk staff karyawan
sadar akan ideologi koperasi , praktek usaha dan metode kerjanya. Di lain pihak, latihan koperasi orientasinya pada kerja dengan maksud untuk
memperbaiki keahlian pekerja sehingga dapat lebih mampu dalam melaksanakan pekerjaannya.
Agar anggota koperasi berkualitas baik, berkemampuan tinggi dan berwawasan luas, maka pendidikan adalah mutlak. Pendidikan perkoperasian
merupakan bagian tidak terpisahkan menjadi sangat penting dalam mewujudkan kehidupan berkoperasi agar sesuai dengan jatidirinya. Melalui
pendidikan, anggota dipersiapkan dan dibentuk untuk menjadi anggota yang memahami serta menghayati nilai-nilai dan prinsip-prinsip serta praktik-
praktik koperasi.Sitio dan Tamba, 2001:30
Sukamdiyo 1997:102
mengutarakan bahwa
diadakannya pendidikan perkoperasian bagi anggota koperasi bertujuan untuk:
1. Membangkitkan aspirasi dan pemahaman para anggota tentang konsep, prinsip, metode dan praktek serta pelaksanaan usaha koperasi.
2. Mengubah perilaku dan kepercayaan serta menumbuhkan kesadaran pada masyarakat pada umumnya serta khususnya pada para anggota koperasi
tentang arti penting atau manfaat untuk bergabung dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan usaha dan pengambilan keputusan koperasi
sebagai upaya perbaikan terhadap kondisi sosial ekonomi anggota.
3. Mengembangkan rasa percaya diri kemandirian dan kesetiaan diantara para anggota serta pemahaman tentang kewajiban, tugas, serta hak,
termasuk hak-hak istimewa mereka 4. Meningkatkan kompetensi para anggota, pengurus dan badan pengawas
serta para karyawan untuk memperbaiki manajemen dan kinerja usaha para anggota dan koperasinya.
5. Menjamin kesinambungan pemasokan kepemimpinan di berbagai tingkatan organisasi koperasi
6. Mendorong dan menopang kebijakan pemerintah serta gerakan koperasi dalam rangka pembangunan sosial-ekonomi
Sedangkan menurut Anoraga dan Widiyanti 2003:136 program pendidikan juga diarahkan pada perubahan sikap dan tingkah laku tradisional
paternalistic yang kurang menguntungkan gerakan koperasi. Yang penting
dalam proses pendidikan adalah dia menyadari keberadaanya dan tumbuhnya keyakinan dalam berkoperasi. Melalui pendidikan akan menjadikan anggota
sebagai sumber daya manusiawi yang mempunyai asset dan nilai tambah value added
yang cukup tinggi nilainya di masa mendatang.
2.3.4 Objek Pendidikan