Pada gambar scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini
dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.1.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode ini digunakan untuk mengetahui persamaan regresi pengaruh pendidikan perkoperasian X
1
, kreativitas pengurusX
2
, motivasi berkoperasi X
3
terhadap partisipasi anggota Y. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil perhitungan analisis regresi berganda dengan menggunakan program komputer
SPSS 16.0 for windows diperoleh seperti terangkum pada tabel 4.20 berikut :
Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber : Data Penelitian Diolah Tahun 2011
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut Y=-5,434+0,482X
1
+0,194X
2
+0,423X
3.
Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut :
1. Konstanta = -5,435 Jika variabel pendidikan perkoperasian X1, kreativitas pengurus
X2, motivasi berkoperasi X3 = konstan, maka partisipasi anggota Y sebesar -5,435 unit skor. Nilai ini adalah mustahil karena bila variabel Y
adalah partisipasi anggota, maka partisipasi anggota tidak akan pernah
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-5.435 4.035
-1.347 .181
pendidikan perkoperasian .482
.177 .227
2.719 .008
kreativitas pengurus .194
.059 .268
3.256 .002
motivasi berkoperasi .423
.081 .433
5.246 .000
a. Dependent Variable: partisipasi anggota
negatif. Maka yang harus diperhatikan adalah memastikan apakah asumsi- regresi sudah terpenuhi sehingga model regresi dapat dikatakan bersifat
BLUE Best Linear Unbiased Estimator. Asumsi regresi linear klasik tersebut antara lain adalah : model regresi dispesifikasikan dengan benar, data
berdistribusi normal, tidak terjadi heteroskedastisitas. Meskipun demikian, konstanta yang negatif ini tidak menjadi masalah
sepanjang X
1
dan X
2
tidak mungkin sama dengan 0 karena tidak mungkin dilakukan. Yang perlu dipertimbangkan justru mencari nilai X
1
dan X
2
terendah. Misalnya dengan melihat jawaban bahwa nilai pendidikan perkoperasian adalah 8, kreativitas pengurus adalah 12 dan motivasi
berkoperasi adalah 9. Maka bila dimasukkan dalam persamaan akan diperoleh Y=-5,435+0,4828+0,19412+0,4239=4,556
Jadi pada umumnya nilai konstanta yang negatif bukan menjadi alasan untuk menyimpulkan bahwa persamaannya salah Wijayanto,2009
2. Koefisien X
1
=0,482 Jika pendidikan perkoperasian mengalami peningkatan sebesar 1 satu
point sementara kreativitas pengurus dan motivasi berkoperasi dianggap tetap, maka akan menyebabkan partisipasi anggota akan naik sebesar
0,482 point. 3. Koefisien X
2
=0,194 Jika kreativitas pengurus mengalami peningkatan sebesar 1 satu point
sementara pendidikan perkoperasian dan motivasi berkoperasi dianggap
tetap, maka akan menyebabkan partisipasi anggota akan naik sebesar 0,194 point.
4. Koefisien X
3
=0,423 Jika motivasi berkoperasi mengalami peningkatan sebesar 1 satu point
sementara pendidikan perkoperasian dan kreativitas pengurus dianggap tetap, maka akan menyebabkan partisipasi anggota akan naik sebesar
0,423 point.
4.1.5 Uji Hipotesis 4.1.5.1 Uji Parsial Uji t