Partisipasi anggota tercermin dalam keikutsertaan anggota dalam menjalankan usaha koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya. Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa partisipasi anggota diukur berdasarkan 3 tiga indikator yaitu :
1. Partisipasi anggota dalam bidang demokrasi ekonomi koperasi 2. Partisipasi anggota dalam permodalan
3. Partisipasi anggota dalam memanfaatkan jasa koperasi Partisipasi aktif anggota akan terwujud apabila anggota memiliki
pengetahuan yang baik terhadap organisasinya. Pengetahuan akan koperasi dapat diperoleh dari pendidikan perkoperasian. Selain itu, kreativitas
pengurus dapat mempengaruhi partisipasi anggota karena pengurus yang kreatif, memiliki kemampuan mengatasi masalah dengan ide-ide yang
cemerlang sehingga dapat menarik dukungan anggota. Dukungan anggota disebabkan adanya pendorong atau motivasi dalam diri anggota. Oleh karena
itu, maka partisipasi anggota dapat dipengaruhi oleh pendidikan perkoperasian, kreativitas pengurus dan motivasi berkoperasi.
2.3 Pendidikan Perkoperasian
2.3.1 Pengertian Pendidikan
Pendidikan dalam arti luas adalah upaya sadar manusia untuk membuat perubahan dan perkembangan agar kehidupannya menjadi lebih
baik dan lebih maju. Sedangkan dalam arti sempit, pendidikan merupakan seluruh kegiatan yang direncanakan secara teratur dan terarah di lembaga
pendidikan sekolah.Suhartono, 2008:43
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, bangsa dan negara UU. Sisdiknas Tahun 2003.
Menurut Sudarsono dan Edilius 2005:174 secara umum pendidikan adalah suatu proses pengalihan pengetahuan dan keterampilan dari satu pihak
sebagai sumber kapada pihak lainnya sebagai receiver penerima menyangkut masalah-masalah yang berhubungan dengan peranan dan tugas , hak dan
kewajiban dan lain-lain. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah
upaya sadar manusia yang terencana diatur secara terarah untuk menerima pengetahuan dan keterampilan agar seseorang dapat mengembangkan dirinya.
2.3.2 Pendidikan Perkoperasian
Pendidikan dan latihan pada dasarnya sangat diperlukan oleh semua bentuk organisasi, besar maupun kecil, termasuk pula perkumpulan koperasi.
Pada gerakan koperasi, masalah pendidikan dan latihan ini sangat urgen sebab dalam penyelenggaraannya terkandung ideologi yang harus dipatuhi.
Di sinilah antara lain pentingnya masalah pendidikan dan latihan koperasi Edilius dan Sudarsono, 2007 : 37. Sedangkan menurut Notoatmodjo
2009:16 Pendidikan di dalam suatu organisasi adalah untuk proses pengembangan kemampuan ke arah yang didinginkan oleh organisasi yang
bersangkutan Pendidikan
perkoperasian merupakan
keseluruhan proses
pengembangan kemampuankecakapan dan perilaku manusia yang dilakukan
secara berorganisasi
dan terus-menerus,
serta dirancang
untuk mengkombinasikan gabungan pengetahuan keterampilan dan pengertian di
bidang perkoperasian yang bermanfaat bagi seluruh kegiatan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Sukamdiyo 1997:102.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan perkoperasian adalah usaha sadar dan terencana yang mencangkup
keseluruhan proses pengembangan kemampuan atau kecakapan di bidang perkoperasian bagi seluruh anggota koperasi yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha koperasi demi kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.
2.3.3 Tujuan Pendidikan Perkoperasian