Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

25 pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan perkembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. 2 Kompetensi Personal, adalah kemampuan sikap guru dalam bertindak meliputi: kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, menjadi tauladan bagi siswa, dan berakhlak mulia. 3 Kompetensi Profesional, adalah kempuan guru dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing siswa memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan. 4 Kompetensi Sosial, adalah kempuan guru dalam berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga pendidik, wali siswa, dan masyarakat sekitar.

2.1.6 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Manusia selalu mengalami proses perkembangan dimulai dari dalam kandungan, bayi, anak-anak hingga dewasa. Disetiap tahap mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Sesuai dengan teori perkembangan kognitif Piaget siswa sekolah dasar termasuk dalam tahap akhir praoprasional, operasional konkret, dan awal oprasional formal: 1 Pada tahap akhir oprasional anak mulai menggunakan penalaran primitif dan ingin tahu jawaban dari semua pertanyaan; 2 Pada tahap oprasional konkret, anak pada mampu untuk mengoprasionalkan berbagai logika, namun masih dalam bentuk benda konkret; 3 Pada awal operasional formal anak sudah mampu berpikir abstrak, idealis dan simbolis tetapi masih belum me ncapai tahap yang sempurna Rifa‟i dan Anna 2011: 29-30. Dari apa yang dipelajari di sekolah, siswa belajar menghubungkan konsep-konsep baru 26 dengan konsep-konsep lama. Piaget dalam Trianto 2012: 15 menggambarkan tahap perkembangan kognitif pada Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kempuan Utama Sensorimotor Lahir sampai 2 tahun Terbentuknya konsep “kepermanenan objek” dan kemajuan gradual dari perilaku reflektif ke perilaku yang mengarah pada tujuan. Praoperasional 2 sampai 7 tahun Perkembangan kemampuan pada simbol-simbol untuk menyatakan objek-objek dunia, pemikiran masih egosentris dan sentrasi. Operasional konkret 8 sampai 11 tahun Perbaikan kemampuan dalam berpikir secara logis. Kemempuan-kemampuan baru termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat balik. Pemikiran tidal lagi sentralisi tetapi desintrasi, dan pemecahan masalah tidak begithu dibatasi oleh keegosentrisan Operasional formal 11 tahun sampai dewasa Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan melalui penggunaan eksperimentasi sistematis. Berdasarkan pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi-fungsi badan, peran jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi siswa sekolah dasar, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang dewasa. Selanjutnya, Sugianto 2011 menjabarkan karakteristik siswa sekolah dasar, yaitu: 1 Siswa sekolah dasar senang bermain terutama untuk siswa kelas rendah. 2 Siswa sekolah dasar senang bergerak, berbeda dengan orang dewasa yang dapat duduk berjam-jam, sedangkan anak-anak hanya mampu duduk sekitar 30 menit. 3 Karakteristik sekolah dasar yang selanjutnya, yaitu siswa sekolah dasar senang bekerja dalam kelompok. 27 4 Karakteristik siswa sekolah dasar yang terakhir senang merasakan atau melakukanmemperagakan sesuatu secara langsung. Jadi dalam merancang pembelajaran di sekolah dasar guru sebaiknya menggunakan benda-benda konkret yang ada di sekitar siswa dan menggunakan metode yang dapat membangkitkan minat belajar siswa. Dengan mengetahui tahap-tahap kognitif anak dapat membantu guru memudahkan tatkala melakukan pembelajaran di dalam kelas.

2.1.7 IPA Ilmu Pengetahuan Alam

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

6 48 148

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

0 10 290

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI DAUR AIR DAN PERISTIWA ALAM MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRATON 3 KOTA TEGAL

0 17 266

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN 2 KALIORI BANYUMAS MELALUI MODEL JIGSAW BERBANTUAN MEDIA PAPAN BERPAKU

1 20 296

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI TIME TOKEN SISWA KELAS IV SDN MAJEGAN 3 Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Strategi Time Token Siswa Kelas IV SDN Majegan 3 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 12

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 3 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 2 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 01 DUKUH KECAMATAN NGARGOYOSO

0 0 17

Keefektifan Penggunaan Model Mind Mapping terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Pokok Peristiwa Alam pada Siswa Kelas V di SDN Debong Kidul Kota Tegal.

0 5 216

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK TIME TOKEN KELAS V SD

0 0 15