34 2 Diffusion of responsibility, yang dimaksud dengan Diffusion of
responsibility, yaitu tidak meratanya pembagian tugas karena ketidak percayaan siswa terhadap siswa lain.
3 Learning a part of task specialization, dalam bebrapa metode tertentu, seperti Jigsaw, Group Investigation, dan metode-metode lain yang hampir
sama langkah-langkahnya. Dalam pelaksanaanya ada pembagian tugas dalam mempelajari materi yang mengakibatkan siswa hanya terfokus pada
materi yang menjadi tugasnya saja, padahal semua materi penting bagi siswa.
2.1.12 Model Pembelajaran Time token
Model pembelajaran Time token termasuk salah satu tipe model pembelajaran kooperatif. Model ini merupakan model pembelajaran yang
bertujuan agar masing-masing anggota diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi dan mendengarkan pandangan orang lain. Arends 1998
sebagaimana dikutip Huda 2013: 239 strategi pembelajaran Time token merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran demokratis di
sekolah. Proses pembelajaran demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Dalam prosesnya sepanjang
pembelajaran aktivitas siswa menjadi perhatian utama. Dengan kata lain mereka selalu dilibatkan secara aktif. Guru berperan sebagai fasilitator dan mengajak
siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui. Model ini digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan
sosial agar siswa tidak mendominasi pembicaraan atau diam sekali. Guru
35 memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ±30 detik per kupon pada tiap
siswa. Sebelum berbicara, siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu pada guru. Satu kupon adalah untuk satu kupon berbicara. Siswa yang telah habis kuponnya
tidak boleh berbicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus berbicara sampai semua kuponnya habis.
Suprijono 2009: 133 menjabarkan sintak dari pembelajaran Time token ini yaitu sebagai berikut:
1 Kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi cooperative learningCL. 2 Tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ±30 detik. Tiap siswa
diberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan. 3 Bila telah selesai berbicara kupon yang dipegang siswa diserahkan. Setiap
berbicara satu kupon. 4 Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh berbicara lagi. Siswa yang
masih pegang kupon harus bicara sampai kuponya habis. Huda 2013: 241 menjelaskan strategi Time token memiliki beberapa
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Beberapa kelebihan strategi Time token antara lain: 1 mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dan
partisipasi; 2 menghindari siswa yang pandai berbicara atau yang tidak berbicara lagi; 3 membantu siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelejaran; 4
meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi aspek berbicara; 5 melatih siswa untuk mengungkapkan pendapat; 6 menumbuhkan kebiasaan pada
siswa untuk saling mendengarkan, berbagi, memberikan masukan, dan memiliki sikap keterbukaan terhadap kritik; 7 mengajarkan siswa untuk menghargai
36 pendapat orang lain; 9 mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap
permasalahan yang dihadapi; 10 dan tidak memerlukan banyak media pembelajaran.
Akan tetapi, ada beberapa kekurangan Time token yang juga harus menjadi pertimbangan, antara lain: 1 hanya dapat digunakan untuk mata pelajaran
tertentu saja; 2 tidak bisa digunakan pada kelas yang jumlah siswanya banyak; 3 memerlukan banyak waktu untuk persiapan dalam proses pembelajaran,
karena semua siswa harus berbicara satu persatu sesuai dengan jumlah kupon yang dimilikinya; dan 4 kecenderungan untuk sedikit menekan siswa yang pasif
dan membiarkan siswa yang aktif untuk tidak berpartisipasi lebih banyak di kelas.
2.1.13 Materi Daur Air dan Peristiwa Alam