IPA Ilmu Pengetahuan Alam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

27 4 Karakteristik siswa sekolah dasar yang terakhir senang merasakan atau melakukanmemperagakan sesuatu secara langsung. Jadi dalam merancang pembelajaran di sekolah dasar guru sebaiknya menggunakan benda-benda konkret yang ada di sekitar siswa dan menggunakan metode yang dapat membangkitkan minat belajar siswa. Dengan mengetahui tahap-tahap kognitif anak dapat membantu guru memudahkan tatkala melakukan pembelajaran di dalam kelas.

2.1.7 IPA Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa inggris, yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam IPA. Natural memiliki arti berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam, yaitu ilmu tentang alam, yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini Samatowa 2011: 3. Sementara, Susanto 2013: 167 mengemuka kan “sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan”. Pendapat yang hampir sama dikemukakan Powler 1992 dalam Samatowa 2011: 3 “IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur berlaku umum yang merupakan kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen yang sistematis”. Hakikat pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam yang 28 dalam bahasa indonesia disebut dengan pengetahuan alam, dapat diklasifikasikan kedalam tiga bagian, yaitu ilmu pengetahuan sebagai produk, proses dan sikap. Sementara Winaputra 1992 dalam Samatowa 2011: 3 mengemukakan bahwa bahwa “IPA tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan salah”. Berdasarkan ulasan dari para ahli maka dapat disimpulkan IPASains merupakan ilmu yang membahas tentang alam secara sistematis yang dalam memahaminya dilakukan dilakukan dengan pengamatan, prosedur, penalaran sehingga mendapatkan kesimpulan.

2.1.8 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Ilmu pengetahuan alam, yang sering disebut juga sebagai pendidikan Sains disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah satu pelajaran pokok dalam kurikukum pendidikan di Indonesia, IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapanya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Struktur kognitif anak-anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur ilmuan. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di sekolah dasar dilakukan dengan penyelidikan sederhana dan bukan hafalan terhadap kumpulan konsep IPA. Ini sejalan dengan pengertian dan definisi para ahli berikut. Marjono 1996 dalam Santoso 2012: 167 pada jenjang sekolah dasar yang harus diutamakan dalm pembelajaran IPA, yaitu bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis anak terhadap suatu masalah yang terjadi di sekitarnya. Selanjutnya, Santoso 2012: 167 mendefinisikan “hakikat pembelajaran sains sebagai ilmu tentang alam yang dalam bahasa 29 indonesia disebut dengan pengetahuan alam, dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bagian, yaitu ilmu pengetahuan sebagai produk, proses, dan sikap”. Samatowa 2011: 2 mengungkapkan IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin tahu anak didik secara alamiah. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Sikap ilmiah itu dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan siswa dalam pembelajaran IPA pada saat melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan proyek di lingkungan. Perkembangan sikap ilmiah di sekolah dasar memiliki kesesuaian dengan tingkat perkembangan kognitifnya. Piaget dalam Santoso 2012: 170 menyatakan bahwa anak sekolah dasar yang berkisar antara 6 atau 7 tahun samapai dengan 11 atau 12 tahun masuk kedalam kategori fase operasional konkret. Pada fase ini anak menunjukan sikap keingintahuannya cukup tinggi mengenali lingkungannya. Dalam kaitnya dalam pembelajaran sains, anak sekolah dasar siswa harus diberikan pengalaman serta kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan bersikap terhadap alam, sehinggga dapat mengetahui rahasia dan gejala alam. Sementara itu, BSNP 2006, dalam Susanto 2012: 171 menjabarkan tujuan pembelajaran IPA di SDMI agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut, yaitu: 1 Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 30 2 Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3 Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 4 Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5 Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6 Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7 Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTs.

2.1.9 Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

6 48 148

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

0 10 290

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI DAUR AIR DAN PERISTIWA ALAM MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRATON 3 KOTA TEGAL

0 17 266

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN 2 KALIORI BANYUMAS MELALUI MODEL JIGSAW BERBANTUAN MEDIA PAPAN BERPAKU

1 20 296

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI TIME TOKEN SISWA KELAS IV SDN MAJEGAN 3 Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Strategi Time Token Siswa Kelas IV SDN Majegan 3 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 12

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 3 14

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA Peningkatan Keaktifan Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Time Token Arends dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan Tahun 2015/2

0 2 15

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TIME TOKEN ARENDS DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 01 DUKUH KECAMATAN NGARGOYOSO

0 0 17

Keefektifan Penggunaan Model Mind Mapping terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Pokok Peristiwa Alam pada Siswa Kelas V di SDN Debong Kidul Kota Tegal.

0 5 216

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK TIME TOKEN KELAS V SD

0 0 15