1.5.4 Materi Pokok Segi empat
Berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelas VIII SMP, segi empat merupakan materi yang harus dipelajari dan dikuasai oleh siswa. Siswa
akan mempelajari masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari- hari terkait materi segi empat.
1.6 Keterbatasan
Karena keterbatasan, peneliti mengambil 5 subjek penelitian dari kelas VII B SMP N 3 Sukorejo. Penilaian menggunakan teknik wawancara, observasi dan
tes. Observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang observer.
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir yang masing-masing diuraikan sebagai berikut.
1.7.1 Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman kosong, pernyataan, pengesahahan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
table, daftar gambar dan daftar lampiran.
1.7.2 Bagian Isi
Bagian pokok skripsi terdiri dari 5 bab, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN
Mengemukakan latarbelakang, permasalahan, tujuan, manfaat, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Berisi landasan teori dan penelitian yang relevan.
BAB III :METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai desain penelitian, ruang lingkup penelitian, variable
penelitian, prosedur penelitian, instrument penelitian, metode pengumpulan data dan analisis data.
BAB IV :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi hasil analisis data dan pembahasannya yang disajikan dalam rangka
menjawab rumusan masalah dalam penelitian. BAB 5 : PENUTUP
Berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran peneliti.
1.7.3 Bagian Akhir
Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
12
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakter
Muslich 2011: 84 mengungkapkan bahwa karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri,
sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata
krama, budaya, dan adat istiadat. Orang dengan karakter mulia akan mengoptimalkan potensi pengetahuan dirinya dan disertai dengan kesadaran,
emosi dan motivasi untuk melakukan hal terbaik dalam menjalin hubungan- hubungan tersebut. Hal ini yang mendasari munculnya konsep pendidikan
karakter character education. Berdasarkan grand desain yang dikembangkan Kemendiknas 2010: 14,
secara psikologis dan sosial kultural pembentukan karakter dalam individu merupakan fungsi dari seluruh potensi individu manusia kognitif, afektif, konatif,
dan psikomotorik dalam konteks interaksi sosial kultural dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat dan berlangsung sepanjang hayat.
Kemendiknas 2011: 3 mengungkapkan untuk lebih memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter pada satuan pendidikan telah teridentifikasi 18
nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional, yaitu: 1 Religius, 2 Jujur, 3 Toleransi, 4 Disiplin, 5 Kerja keras,
6 Kreatif, 7 Mandiri, 8 Demokratis, 9 Rasa Ingin Tahu, 10 Semangat