Karakter Tanggung Jawab Hasil Belajar

4 menghayati, dan 5 mengamalkan. Degradasi aspek keterampilan psikomotorik terdiri dari 1 mengamati, 2 menanya, 3 mencoba, 4 menalar, 5 menyaji dan 6 mencipta. Pada penelitian ini, peneliti mengukur hasil belajar aspek afektif berupa karakter tanggung jawab, aspek psikomotorik berupa keterampilan memecahkan masalah, dan aspek kognitif berupa kemampuan pemecahan masalah.

2.5.1 Karakter Tanggung Jawab

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tanggung jawab merupakan keadaan wajib menanggung segala sesuatu kalau terjadi apa-apa boleh menuntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb. Sedangkan menurut Hasan 2010: 10 tanggung jawab didefinisikan sebagai sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Tanggung jawab merupakan aspek afektif yang akan diteliti dalam penelitian ini yang dideskripsikan sebagai sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, Negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Permasalahannya adalah kurangnya kesadaran individu termasuk peserta didik dalam melaksanakan tugas dan kewajiban mereka. Peserta didik seringkali mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagian hanya belajar ketika disuruh dan ketika akan menghadapi ujian. Selain itu, hanya sebagian saja yang mau mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, banyak peserta didik yang mengerjakan pekerjaan rumah di sekolah bersama teman-temannya. Oleh karena itu kesadaran siswa harus ditingkatkan agar bertanggung jawab atas segala hal yang dilakukan termasuk tugasnya sebagai siswa. Berdasarkan permasalahan diatas, karakter yang akan diterapkan dalam penelitian ini adalah karakter tanggung jawab yang diukur menggunakan lembar pengamatan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Indikator pencapaian karakter tanggung jawab menurut Narwati 2011: 69 adalah: 1 Selalu melaksanakan tugas sesuai dengan aturankesepakatan. 2 Bertanggung jawab terhadap semua tindakan yang dilakukan. Berdasarkan indikator diatas, maka karakter tanggung jawab yang akan diukur adalah: 1 Menggunakan waktu secara efektif, 2 Melakukan persiapan sebelum pelajaran, 3 Melaksanakan tugas individu yang diterima, 4 Melaksanakan proses diskusi, 5 Mengerjakan soal atau permasalahan dengan teliti. Kesimpulan mengenai penilaian pencapaian suatu indikator menurut Hasan 2010: 23 dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut: 1 Belum Terlihat BT: apabila siswa belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator. 2 Mulai Terlihat MT: apabila siswa sudah mulai memperlihatkan adanya tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten. 3 Mulai Berkembang MB: apabila siswa sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator mulai konsistan. 4 Mulai Membudaya MM: apabila siswa terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator konsistan.

2.5.2 Keterampilan Pemecahan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X SMA MATERI TRIGONOMETRI DALAM PEMBELAJARAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

7 85 402

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP N SATU ATAP 6 PAKKAT HUMBAHAS.

2 9 21

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI SEGI EMPAT DI KELAS VII SMP N 3 GALANG.

0 1 23

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR).

1 2 52

PROFIL KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA.

4 12 95

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KESALAHAN SISWA KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI SEGI EMPAT MELALUI PBL

0 0 59

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI WAKTU, JARAK, DAN KECEPATAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION (AIR) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

0 0 13

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Waktu, Jarak, dan Kecepatan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD Negeri Setono No. 95 Surakarta Tahun Ajaran 20

0 0 20

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERTANYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 AJIBARANG KELAS VII MELALUI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR)

0 0 16