II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rokok Kretek Mild
Rokok adalah tabung dari kertas berukuran panjang sekitar 120 mm dan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dipotong http:www.wikipedia.org. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990, rokok adalah gulungan tembakau kira-kira
sebesar kelingking yang dibungkus daun nipah, kertas, dsb. Rokok terdiri dari beberapa jenis, antara lain rokok kretek, rokok putih, cerutu, klembak
menyan, dan klobot. Rokok kretek terdiri dari dua jenis yaitu rokok kretek tanpa filter atau Sigaret Kretek Tangan SKT dan rokok kretek filter atau
Sigaret Kretek Mesin SKM. Rokok kretek filter SKM terdiri dua jenis yaitu mild ringan dan non ringan.
Rokok kretek adalah rokok yang tembakaunya dibubuhi cengkeh. Rokok kretek filter mild Sigaret Kretek Mesin Ringan adalah rokok kretek
yang dibuat dengan bantuan mesin, rata-rata mengandung 14 sampai 15 mg tar dan ± 1 mg nikotin, dan tampilan batang rokoknya lebih slim dengan
circumference keliling lingkarannya hanya 22 mm dengan total panjang
produk 90 mm http:www.amild.com. Segmen utama dari produk rokok ini adalah kalangan muda yang berusia 18 – 35 tahun.
2.2. Konsumen
Sumarwan 2003 membagi dua jenis konsumen yaitu konsumen individual dan konsumen organisasi. Jenis pertama yaitu konsumen
individu, meliputi konsumen yang membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, digunakan oleh anggota keluarga yang lain, atau untuk
diberikan kepada orang lain sebagai hadiah atau pemberian. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu
sering disebut sebagai “pemakai akhir” atau “konsumen akhir”. Jenis kedua yaitu konsumen organisasi, yang meliputi organisasi
bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya. Semua jenis organisasi ini membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya
untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Dalam penelitian ini
obyek penelitian merupakan konsumen individu, sebab konsumen membeli produk untuk digunakan sendiri, dan dalam menentukan keputusan
pembelian atas berbagai alternatif merek ditentukan oleh sendiri.
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian