obyek penelitian merupakan konsumen individu, sebab konsumen membeli produk untuk digunakan sendiri, dan dalam menentukan keputusan
pembelian atas berbagai alternatif merek ditentukan oleh sendiri.
2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian
Banyak faktor yang mempengaruhi proses keputusan pembelian konsumen, bisa berasal dari dalam diri konsumen maupun dari luar. Kottler
2002 mengemukakan ada empat faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk, yaitu:
1. Faktor Budaya
Faktor budaya yang mempengaruhi proses keputusan pembelian oleh konsumen terdiri dari budaya, sub budaya, kelas sosial, keluarga, dan
situasi. 2. Faktor
Sosial Faktor sosial yang mempengaruhi proses keputusan pembelian oleh
konsumen terdiri dari kelompok acuan, keluarga, peran, dan status. 3. Faktor
Pribadi Terdiri dari usia, pekerjaan dan ekonomi individu, gaya hidup, dan
kepribadian. 4. Faktor
Psikologis Mengemukakan empat faktor psikologis yang mempengaruhi proses
keputusan pembelian. Terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, dan keyakinan sikap.
2.4. Sikap Konsumen
Solomon 1992 mendefinisikan sikap sebagai suatu penilaian umum terhadap masyarakat termasuk dirinya, objek, atau isu. Menurut Hart dan
Stapleton 1992 sikap adalah cara pandang yang mencerminkan suatu pandangan pribadi mengenai hal positif atau negatif tentang suatu konsep
atau obyek. Sumarwan 2003 menyatakan bahwa sikap memiliki tiga unsur yaitu:
1. Kognitif pengetahuan Komponen kognitif dari sikap menggambarkan pengetahuan dan
persepsi terhadap suatu objek sikap.
2. Afektif emosi, perasaan Afektif menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu
produk atau merek, dan merupakan evaluasi menyeluruh terhadap objek sikap produk atau merek.
3. Konatif tindakan Menggambarkan kecenderungan dari seseorang untuk melakukan
tindakan tertentu yang berkaitan dengan objek sikap produk atau merek tertentu.
Sumarwan 2003 juga mengemukakan beberapa karakteristik sikap yaitu:
1. Sikap memiliki obyek Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan
obyek, obyek tersebut bisa terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, media, dan
sebagainya. Jika kita ingin mengetahui sikap konsumen, maka kita harus mendefinisikan secara jelas sikap konsumen terhadap apa.
2. Konsistensi sikap Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan
tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen merupakan
gambaran dari sikapnya. 3. Sikap positif, negatif, dan netral
Sesorang mingkin meyukai sesuatu positif dan tidak menyukai sesuatu negatif, atau bahkan tidak memiliki sikap netral.
4. Intensitas sikap Sikap konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi
tingkatannya, ada yang sangat menyukai atau bahkan sangat tidak menyukai. Ketika seorang konsumen menyatakan derajat tingkat
kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap tersebut disebut sebagai karakteristik extrimity
dari sikap.
5. Resistensi sikap Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah.
Pemasar penting memahami bagaimana resistensi konsumen agar bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Pemasaran ofensif bisa
diterapkan untuk merubah sikap konsumen yang sangat resisten. 6. Persistensi sikap
Persistensi adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah karena berlalunya waktu.
7. Keyakinan sikap Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap
yang dimilikinya. 8. Sikap dan situasi
Sikap terhadap suatu obyek seringkali muncul dalam konteks situasi. Ini artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu
obyek.
2.5. Atribut Produk