rumahtangga usahatani tanaman obat. Subyek kasus dipilih berdasarkan tipologi kasus, yaitu tipe rumahtangga petani tanaman obat dan rumahtangga pengrajin
olahan hasil tanaman obat. Pada tipe rumah tangga petani tanaman obat terdapat dua kasus yaitu kasus
B dan kasus S. Pada awalnya jumlah petani yang khusus berbudidaya tanaman obat adalah dua puluh lima orang. Jumlah ini diperoleh dari catatan anggota
Kelompok Wanita Tani KWT. Ternyata setelah ditelusuri jumlah tersebut tinggal dua rumah tangga karena beberapa petani tidak melanjutkan usaha
tersebut. Dua rumahtangga tersebut dianggap unik karena selain berbudidaya juga sekaligus mengolah tanaman obat menjadi tanaman obat rajangan sebagai bahan
baku jamu. Selain itu salah satu rumahtangga pada tipe petani tanaman obat sudah menjadikan usaha ini sebagai mata pencaharian utama.
Pada tipe pengrajin hasilolahan tanaman obat terdapat tiga kasus yaitu kasus I, kasus Y dan kasus R. Ketiga kasus ini mengolah tanaman obat yang
bahan bakunya tidak berasal dari budidaya tanaman obat tetapi bahan baku diperoleh dengan membeli dari pasar. Subyek kasus dapat dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Subyek Kasus Menurut Tipologi Rumahtangga No Tipologi
Kasus
1.
Petani tanaman obat B rumahtangga Beben
S rumahtangga Sarti
2.
Pengrajin hasil tanaman obat I rumahtangga Iyus
Y rumahtangga Yoyoh R rumahtangga Rodiah
Sumber: Dikumpulkan oleh penulis
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini didahului dengan pengumpulan data
sekunder yaitu hasil analisis dokumen monografi kecamatan dan literatur lain yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Data primer dikumpulkan melalui
observasi langsung dan wawancara mendalam dengan subyek kasus dan informan dengan menggunakan panduan wawancara yang telah disiapkan sebelumnya.
3.5 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data kualitatif dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan data. Data ya ng diperoleh disortir, dikatagorikan dan direduksi. Hasil pengolahan
kemudian dianalisis dengan cara deskriptif, disertai kutipan sebagai fakta dengan menggunakan analisa Harvard. Metode pengumpulan, pengolahan dan analisis
data dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Topik Penelitian Data yang akan
dikumpulkan Metode Pengumpulan
Data Sumber Data
Gambaran umum tempat penelitian
Keadaan wilayah, karakteristik tempat
dan lingkungan sekitar, keadaan
sosial ekonomi Kualitatif dokumen,
wawancara dan pengamatan langsung
Informan aparat pemerintah
kecamatan, ketua KWT, ketua KPK
dan warga sekitar
Pembagian Kerja Rumah Tangga
Usahatani Tanaman Obat
Pembagian kerja antara laki-laki dan
perempuan dalam kegiatan produksi
budidaya tanaman obat dominan laki-
laki dan pengolahan tanaman obat
dominan perempuan, Kualitatif dokumen,
wawancara dan pengamatan langsung
Subyek kasus petani pengolah
tanaman obat
reproduksi dan sosial Akses dan kontrol
terhadap sumberdaya
Sumber daya fisik, pasar, dan sumber
daya sosio Kualitatif dokumen,
wawancara dan pengamatan langsung
Subyek kasus petani pengolah
tanaman obat dan Informan dinas -
dinas terkait, ketua KWT dan ketua
KPK
Akses dan kontrol terhadap manfaat
Manfaat praktis penghasilan,
pemilikan aset-aset pribadi dan
pemenuhan kebutuhan dasar
seperti sandang, pangan, papan dan
manfaat strategis bertambahnya
wawasan dan pengetahuan tentang
pengembangan tanaman obat dan
status kerja perempuan di
pengembangan tanaman obat baik di
rumahtangga maupun di masyarakat.
Kualitatif dokumen, wawancara dan
pengamatan langsung Subyek kasus
petani pengolah tanaman obat dan
Informan dinas - dinas terkait, ketua
KWT dan ketua KPK
Sumber: Dikumpulkan oleh penulis
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di dua desa yaitu Desa Pasir Gaok dan Desa Ranca Bungur. Desa Pasir Gaok dan Desa Ranca Bungur pada awalnya termasuk
dalam Kecamatan Kemang. Namun setelah adanya pemekaran wilayah kedua desa ini termasuk dalam Kecamatan Ranca Bungur.
4.1. Gambaran Umum Desa Pasir Gaok 4.1.1 Lokasi dan Keadaan Alam Desa Pasir Gaok