Perilaku Kesehatan .1 Teori Perilaku

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Kesehatan 2.1.1 Teori Perilaku a. Teori Carl Rogers Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang. Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan, yakni: 1 Kesadaran Awareness, yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus objek terlebih dahulu. 2 Tertarik Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus 3 Evaluasi Evaluation, yakni menimbang-nimbang baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 4 Mencoba Trial, yakni orang telah mencoba perilaku baru 5 Adopsi Adoption, yakni subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus Notoatmodjo, 2010. b. Teori Lawrence Green Faktor yang memengaruhi pria dalam penggunaan kontrasepsi vasektomi dapat menggunakan pendekatan faktor perilaku pada kerangka kerja dari teori Green 1991. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi perilaku ada 3 faktor utama, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1 Faktor predisposisi predisposing factors ` 2 Faktor pemungkin enabling factors, dan 3 Faktor penguat reinforcing factors. Menurut Green yang dikutip Notoatmodjo 2010, bahwa faktor-faktor yang menentukan pemanfaatan pelayanan kesehatan penggunaan kontrasepsi vasektomi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Faktor Predisposisi predisposing factors, faktor ini digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa setiap individu mempunyai kecenderungan menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena adanya ciri-ciri individu yang digolongkan ke dalam ciri-ciri: a Demografi umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah anggota keluarga. b Struktur Sosial tingkat pendidikan, jumlah pendapatan pekerjaan, ras, kesukuan, agama, tempat tinggal c Sikap, keyakinan, persepsi, pandangan individu terhadap pelayanan kesehatan 2. Faktor pemungkin enabling factors adalah faktor antesenden terhadap perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau aspirasi terlaksana. Termasuk di dalam faktor pemungkin adalah keterampilan dan sumber daya pribadi atau komuniti, seperti tersedianya pelayanan kesehatan, keterjangkauan, kebijakan, peraturan perundangan Universitas Sumatera Utara 3. Faktor penguat reinforcing factors merupakan faktor penyerta yang datang sesudah perilaku yang memberikan ganjaran, insentif, atau hukuman atas perilaku dan berperan bagi menetap atau lenyapnya perilaku itu, yang termasuk ke dalam faktor ini adalah faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama, sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan. Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Sumber penguat tentu saja tergantung pada tujuan dan jenis program. Apakah penguat ini positif ataukah negatif tergantung pada sikap dan perilaku orang lain yang berkaitan, diantaranya lebih kuat dari pada yang lain dalam memengaruhi perilaku.

2.2 Program Keluarga Berencana KB