3. Faktor penguat reinforcing factors merupakan faktor penyerta yang datang sesudah perilaku yang memberikan ganjaran, insentif, atau hukuman atas
perilaku dan berperan bagi menetap atau lenyapnya perilaku itu, yang termasuk ke dalam faktor ini adalah faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh
agama, sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan. Faktor penguat adalah faktor yang menentukan apakah tindakan kesehatan memperoleh
dukungan atau tidak. Sumber penguat tentu saja tergantung pada tujuan dan jenis program. Apakah penguat ini positif ataukah negatif tergantung pada sikap dan
perilaku orang lain yang berkaitan, diantaranya lebih kuat dari pada yang lain dalam memengaruhi perilaku.
2.2 Program Keluarga Berencana KB
2.2.1 Pengertian, Visi, dan Misi
Keluarga berencana adalah program yang bertujuan membantu pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kelahiran yang
tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
dan istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga Hartanto, 2010. Paradigma baru KB Nasional KBN telah diubah visinya dari mewujudkan
Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan “Keluarga Berkualitas Tahun 2015”. Menurut Saifuddin 2010,
keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri,
Universitas Sumatera Utara
memiliki anak yang ideal, berwawasan ke depan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Paradigma baru program KB ini
menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga. Visi tersebut dijabarkan ke dalam 6
enam misi, yaitu:
1. Memberdayakan masyarakat untuk membangun keluarga kecil berkualitas; 2. Menggalang kemitraan dalam peningkatan kesejahteraan, kemandirian, dan ketahanan
keluarga; 3. Meningkatkan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi;
4. Meningkatkan promosi, perlindungan dan upaya mewujudkan hak-hak reproduksi;
5. Meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan jender melalui program KB; dan
6. Mempersiapkan SDM berkualitas sejak pembuahan dalam kandungan sampai
dengan usia lanjut. 2.2.2 Tujuan dan Manfaat KB
Menurut Mochtar 2011, keluarga berencana bertujuan untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
mengatur kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun manfaat KB antara lain yaitu
menurunkan angka kematian, mencegah kehamilan terlalu dini, mencegah kehamilan
Universitas Sumatera Utara
terjadi di usia tua, menjarangkan kehamilan dan persalinan dan mencegah terlalu sering hamil dan melahirkan.
Selanjutnya Mochtar 2011 menjelaskan
1. Untuk kepentingan orang tua manfaat dari program KB tersebut
adalah:
Orang tua ayah dan ibu yang paling bertanggung jawab atas keselamatan dirinya dan keluarganya anak-anak, karena itu orang tua haruslah sadar akan batas-
batas kemampuannya selama masa baktinya dalam memenuhi kebutuhan anak- anaknya sampai menjadi orang yang berguna. Walaupun manusia dapat
mengharapkan pertolongan dan rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa, namun mereka sebagai makhluk insan diberi akal, ilmu dan pikiran sehat, karena itu mereka wajib
memakai akal, ilmu dan pikiran sehat tersebut untuk mendapatkan jalan dan hidup yang sehat pula supaya jangan berbuat lebih kemampuan yang ada. Dengan demikian
terciptalah keselamatan keluarga dan terbentuklah keluarga yang bahagia. 2. Untuk kepentingan anak-anak
Anak adalah amanah dan karunia Tuhan yang harus dijunjung tinggi sebagai pemberian yang tidak ternilai harganya. Maka mengatur kelahiran merupakan salah
satu cara dalam menghargai kepentingan anak. Dengan demikian orang tua mempunyai persiapan yang matang agar dapat memberikan kehidupan yang baik
kepada anak-anaknya agar mereka kelak menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi orang tua dan bangsa.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk kepentingan masyarakat Keluarga merupakan kumpulan terpadu dari satu komunitas atau masyarakat.
Kepentingan masyarakat meminta agar setiap orang tua sebagai kepala keluarga memelihara dengan baik keluarga dan anak-anaknya agar dapat membantu
terlaksananya kesejahteraan seluruh komunitas sehingga secara makro telah ikut memelihara keseimbangan penduduk dan pelaksanaan pembangunan nasional. Tanpa
bantuan kesungguhan keluarga-keluarga dalam menekan pertambahan penduduk dengan cepat, pembangunan tidak akan berarti. Orangtua yang menentukan jumlah
anak yang ingin mereka miliki sesuai dengan kemampuanya dan tidak melupakan tanggung jawab anak-anak yang telah dilahirkan, tanggung jawab masyarakat dan
Negara di mana mereka hidup dan berbakti.
2.2.3 Sasaran Program KB