127
didik yang belajar dengan menggunakan model cooperative learning kelas kontrol.
4. Hasil Pengujian Efektifitas
a. Efektifitas Model Guided inquiry terhadap Keterampilan Berpikir
Kritis
Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dengan model guided inquiry terhadap keterampilan berpikir kritis, dilakukan analisis gain ternormalisasi
N-Gain pada nilai pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya nilai gain ternormalisasi N-Gain pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dibandingkan. Hasil perhitungan nilai rata-rata gain ternormalisasi N-Gain pada kedua kelas dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata Gain Ternormalisasi N-Gain Gain
Ternormalisasi Kelas
N Mean
Std. Deviation
Eksperimen 30
0,3746 0,21598
Kontrol 30
0,2419 0,17651
Berdasarkan Tabel 29 diketahui bahwa nilai rata-rata gain ternormalisasi N-Gain pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Maka
dapat dikatakan bahwa model guided inquiry lebih efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa jauh
efektifitas perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen dapat diketahui melalui ukuran efek effect size. Besarnya effect size ini merupakan selisih
rata-rata yang dinyatakan dalam simpangan baku. Simpangan baku yang digunakan dalam perhitungan effect size adalah simpangan baku paduan antara
128
dua kelas. Perhitungan effect size dan simpangan baku paduan dinyatakan dalam rumus persamaan 3 dan 4. Adapun kriteria effect size menurut Cohen
Dali S. Naga, 2005: 2 adalah sebagai berikut. Ukuran Efek
Kriteria 0 d ≤ 0,2
Efek kecil 0,2 d ≤ 0,8
Efek sedang d 0,8
Efek besar
Hasil analisis effect size dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30. Hasil Analisis Effect Size
Gain Score Kelas
Eksperimen Gain Score
Kelas Kontrol
Standar Deviasi sd
Ukuran Efek d
Kesimpulan
0,3746 0,2419
0,1972 0,6729
Efek sedang
b. Efektifitas Model Guided inquiry terhadap Keterampilan Generik
Sains
Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dengan model guided inquiry terhadap keterampilan generik sains dapat dilihat dari perbandingan nilai rata-
rata keterampilan generik sains total antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan nilai rata-rata keterampilan generik sains total pada kedua
kelas dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata Keterampilan Generik Sains Total
Nilai Rata-rata Keterampilan
Generik Sains Kelas
N Mean
Std. Deviation
Eksperimen 30
62,7778 15,19111
Kontrol 30
46,5509 4,60094
Berdasarkan Tabel 31, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan generik sains total pada kelas eksperimen lebih besar dibandingkan pada kelas
129
kontrol. Hal ini membuktikan bahwa model guided inquiry lebih efektif meningkatkan keterampilan generik sains daripada model cooperative
learning.
5. Hasil Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran