Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

maka sebarannya dinyatakan linier, dan sebaliknya jika p lebih kecil atau sama dengan 0,05. Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier atau tidak.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variabel independennya. Menurut Sugiyono 2015: 331-332, jika nilai korelasi antar regresor atau variabel bebas di atas atau melebihi 0,80 berarti terjadi multikolinieritas antar variabel bebas. Sebaliknya jika koefisien korelasi antar variabel bebas ≤0,80 maka tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.

2. Analisis Jalur

Analisis jalur digunakan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel sebagai variabel penyebab terhadap seperangkat variabel lainnya yang merupakan variabel akibat Moh. Sidik Priadana 2009: 195. Analisis ini dilakukan dengan bantuan program AMOS Analysis of Moment Structure dengan versi 22. Adapun langkah- langkah dalam analisis jalur adalah sebagai berikut:

a. Menilai kriteria goodness of fit

Sebelum dilakukan penilaian kelayakan dari model struktur, langkah yang harus dilakukan adalah menilai apakah data yang diolah tersebut memenuhi asumsi model persamaan struktural. 1 Uji asumsi dasar Uji asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam prosedur pengolahan data dianalisis dengan permodelan structural equation modeling SEM yaitu dengan melakukan uji normalitas, linieritas dan multikolinieritas. 2 Uji offending estimate Uji ini dilakukan untuk melihat ada tidaknya Offending estimate yaitu estimasi koefisien baik dalam model struktural maupun model pengukuran yang nilainya di atas batas yang dapat diterima. Terjadinya offending estimate ditunjukkan dengan: a Varian error yang negatif atau non signifikan error variance untuk konstruk. b Standardized coefficient yang mendekati 1,0. c Adanya standar error yang tinggi. Jika terjadi offending estimate, maka peneliti harus menghilangkannya terlebih dahulu sebelum melakukan penilaian kelayakan model. 3 Penilaian overal model fit Penilaian overal model fit mengukur kesesuaian input observasi atau sesungguhnya matrik kovarian atau korelasi dengan prediksi dari model yang diajukan proposed model. a Likelihood Overall Model Fit Ukuran fundamental dari overal fit adalah likelihood-ratio chi square. Nilai chi square yang tinggi relatif terhadap degree of freedom menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan probabilitas p lebih kecil dari tingkat signifikansi α. Sebaliknya nilai chi-square yang kecil akan menghasilkan nilai probabilitas p yang lebih besar dari tingkat signifikansi α dan ini menunjukkan bahwa input matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan. Dalam hal ini, peneliti harus mencari nilai chi square yang tidak signifikan karena mengharapkan model yang diusulkan cocok atau fit dengan data observasi. b GFI Goodness of fit index Goodness of fit index adalah ukuran non-statistik yang nilainya berkisar dari nilai 0 poor fit sampai 1,0 perfect fit. Nilai GFI tinggi menunjukkan fit yang lebih baik. Nilai GFI yang

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

3 23 19

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 5 25

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

6 24 116

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

2 12 143

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

2 22 163

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 14

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 21

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 3