Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Return Saham Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terjadi pengaruh return on equity terhadap Return Saham. Hal ini dibuktikan dengan uji Regression Weight menunjukkan nilai c.r sebesar 4,745 c.r1,995 dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,000 p0,05. Oleh karena itu, hasil penelitian menunjukkan profitabilitas berpengaruh positif terhadap Return Saham. Perusahaan yang mengalami peningkatan profitabilitas menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalm kondisi baik. Return On Equity ROE merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal sendiri. Nilai ROE yang semakin meningkat menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik. Kondisi seperti ini akan menjadi daya tarik tersendiri untuk tetap menanamkan sahamnya dan calon investor untuk menanamkan sahamnya ke dalam perusahaan tersebut. Hal ini akan mendorong peningkatan harga saham yang pada akhirnya akan meningkatkan return saham. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Cholid 2013 yang membuktikan bahwa profitabilitas ROE berpengaruh positif terhadap return saham. 4. Pengaruh Kebijakan Dividen DPR terhadap Return Saham Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terjadi pengaruh Dividend Payout Ratio DPR terhadap Return Saham. Hal ini dibuktikan dengan uji Regression Weight menunjukkan nilai c.r sebesar -3,563 c.r1,995 dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,000 p0,05. Oleh karena itu, hasil penelitian menunjukkan kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap Return Saham. Penelitian ini membuktikan semakin besar jumlah dividen yang dibagikan kepada perusahaan maka akan dapat menurunkan return saham yang diterima investor. Sebaliknya perubahan rendahnya pembagian dividen akan meningkatkan return saham. Penurunan pembagian dividen dari waktu ke waktu dapat mendorong harga saham meningkat. Tingkat pembayaran dividen seharusnya menyesuaikan harga saham. Karena pengumuman tingkat imbal hasil dividen penting bagi investor, sehingga harus dipertimbangkan sebaik-baiknya. Perusahaan-perusahaan manufaktur seharusnya menerapkan aliran dividen yang konsisten untuk menghindari fluktuasi dividen per saham agar kinerja perusahaan saat ini membaik dan untuk menghindari ketidakpuasan pemegang saham ketika membandingkan dividen saat ini dengan dividen masa lalu. Namun aliran dividen yang konsisten tinggi akan menyebabkan beban bagi perusahaan dan kehilangan biaya kesempatan untuk menggunakan potensi investasi yang dapat meningkatkan kinerja operasi perusahaan. Sehingga perusahaan perlu mempertimbangkan keuangan perusahaan sebagai sumber utama untuk kesejahteraan perusahaan. Perusahaan manufaktur terdiri perusahaan besar, perusahaan sedang serta perusahaan mikro dan kecil. Bagi perusahaan dengan pertumbuhan tinggi dengan banyak peluang investasi diharapkan untuk membagikan dividen yang rendah untuk menjaga masalah kurangnya investasi. Sedangkan perusahaan dengan pertumbuhan lambat akan cenderung menggunakan dividen yang lebih tinggi untuk mengatasi potensi overinvestment. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Barclay, Smith dan Watts dalam Lym Chye Ying 2012 yang mengungkapkan bahwa pembayaran dividen yang lebih tinggi dapat efektif pada perusahaan yang mempunyai masalah arus kas bebas. Selain itu menurut teori perbedaan pajak tax differential theory yang menyatakan bahwa investor lebih suka menerima capital gain yang tinggi dibanding dengan dividen yang lebih tinggi karena dapat menunda pembayaran pajak. Selain itu investor lebih menyukai capital gain karena dividen cenderung dikenakan pajak yang lebih tinggi daripada capital gain. Dengan kata lain investor menghendaki perusahaan untuk menahan laba setelah pajak dan dipergunakan untuk pembiayaan investasi daripada pembayaran dividen dalam bentuk kas. Apabila perusahaan mengambil kebijakan untuk menahan laba dan dipergunakan untuk investasi maka investor akan mendapat capital gain yang semakin tinggi, yang kemudian akan meningkatkan return saham. Sejalan dengan pendapat Agus Sartono 2014: 281, pembayaran dividen yang semakin besar akan mengurangi kemampuan perusahaan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

3 23 19

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 5 25

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

6 24 116

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

2 12 143

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

2 22 163

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 14

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 21

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 3