Menilai besarnya koefisien jalur

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa uji linieritas antara ROE dan PBV, DPR dan PBV, ROE dan Return Saham, DPR dan Return Saham, PBV dan Return Saham dilihat dari signifikansi Deviation from Linearity tidak ada yang bernilai kurang 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa semua hubungan antara variabel independen dan dependen bersifat linier.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Pada penelitian ini uji multikolinieritas dilihat dari nilai koefisien korelasi correlations antara dua variabel independen. Jika nilai koefisien korelasi kurang dari 0,8 0,8 maka tidak terjadi multikolinieritas. Berdasarkan hasil uji multikolinieritas dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi antara Return On Equity ROE dan Kebijakan Dividen DPR menunjukkan nilai 0,717. Oleh karena nilai koefisien korelasi antara ROE dan DPR kurang dari 0,8 berarti tidak terjadi multikolinieritas antara ROE dan DPR.

3. Uji Kriteria Goodness of Fitt

Sebelum melakukan penilaian kelayakan model, terlebih dahulu melihat ada tidaknya offending estimate. Estimate S.E. C.R. P ROE .014 .002 8.337 DPR .061 .007 8.337 e1 .010 .001 8.337 e2 .053 .006 8.337

a. Uji Offending Estimate

Uji offending estimate digunakan untuk melihat estimasi koefisien baik dalam model struktural maupun model pengukuran lainnya di atas batas yang dapat diterima. Offending estimate terjadi apabila variance error negatif, standardized coefficient mendekati 1,0 dan adanya standar error yang tinggi. Berdasarkan hasil uji offending estimate maka dapat diketahui bahwa: 1 Nilai variance error semua bernilai positif Nilai variance error digunakan untuk menunjukkan poor model fit dalam kategori ekstrim besar atau kecil. Tabel 5. Hasil Uji Variance Error Sumber: Data sekunder diolah, 2016 Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa variance error pada kolom estimate tidak bernilai negatif yaitu e1 sebesar 0,010 dan e2 sebesar 0,053. 2 Standardized coefficient yang jauh dari mendekati 1,0 Standardized coefficient digunakan untuk mengetahui ada tidaknya Heywood case. Heywood case merupakan suatu keadaan dimana terjadi spesifikasi model yang salah. Hal ini disebabkan karena adanya outlier data, maupun kecilnya

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

3 23 19

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 5 25

PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

6 24 116

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

2 12 143

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014

2 22 163

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 14

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 11

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 21

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 3