45 k. Perhatian terpusat konsentrasi
Kebutuhan tunanetra akan informasi menyebabkan dalam melakukan suatu kegiatan akan terpusat. Perhatian yang terpusat ini
sangat mendukung kepekaan indra yang masih ada dan normal. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditegaskan kembali bila
seorang yang mengalami ketunanetraan memiliki karakteristik tersendiri yang bisa dilihat atau dibedakan dengan orang
berpenglihatan normal. Karakteristik tersebut muncul sebagai akibat dari kerusakan penglihatan yang dialaminya, diantaranya seperti
perasaan mudah tersinggung, rendah diri, suka berfantasi, kritis, dan mengembangkan adatan blindism.
5. Keterbatasan Penyandang Tunanetra
Penyandang tunanetra sebagai individu yang mempunyai keterbatasan penglihatan mempunyai keterbatasan-keterbatasan bila
dibandingkan dengan individu yang memiliki penglihatan normal. Menurut Sunardi Munawir Yusuf, 1996: 36, keterbatasan yang
dimiliki penyandang tunanetra antara lain adalah: a. keterbatasan dalam perkembangan membaca dan menulis, b. keterbatasan dalam
kemampun menolong diri sendiri, c. keterbatasan dalam kegiatan yang memerlukan penglihatan, dan d. keterbatasan dalam kesempatan kerja.
Selanjutnya akan diuraikan lebih lanjut, sebagai berikut:
46 a. Keterbatasan dalam perkembangan membaca dan menulis
Dengan adanya gangguan penglihatan, penyandang tunanetra terpaksa harus belajar membaca dan menulis menggunakan huruf
khusus, yaitu huruf Braille. Mempelajari huruf Braille merupakan masalah tersendiri karena memerluka proses yang sangat berbeda
dengan memepelajari huruf biasa. Penggunaan huruf Braillepun terbatas, yakni untuk kepentingan yang berkaitan dengan tugas
sekolah sementar dalam kehidupan sehari-hari tidak tersedia cukup buku-buku, majalah atau koran yang ditulis dengan menggunakan
huruf Braille. Kondisi ini mengakibatkan terbatasnya informasi yang dapat ditangkap oleh penyandang tunanetra mengenai
perkembangan yan terjadi di dunia sekitarnya. b. Keterbatasan dalam kemampun menolong diri sendiri
salah satu fungsi penglihatan adalah untuk memperlancar mobilitas. Dengan penglihatan yang berfungsi baik, seseorang akan
mengetahui keadaan dan tempat atau benda-benda berbahya yang harus dihindari namun bagi penyandang tunanetra, mereka akan
mengalami hambatan dalam usaha menolong dirinya sendiri dari berbagai bahaya yang ada di sekitarnya.
c. Keterbatasan dalam kegiatan yang memerlukan penglihatan Banyak aktivitas sehari-hari yang menuntut fungsi penglihatan,
misalnya dalam kegiatan melukis, memilih warna, menilai suatu
47 objek keindahan, merakit suatu mesin teknologi tertentu dan
sebagainya. Seorang penyandang tunanetra akan cenderung kesulitan dalam melakukan kegiatan yang banyak menuntut fungsi
indra penglihatan. d. Keterbatasan dalam kesempatan kerja
Kehilangan penglihatan menyebabkan seseorang kehilangan
banyak kesempatan kerja, terutama dalam bidang-bidang yang membutuhkan fungsi penglihatan secara penuh seperti pengemudi,
bengkel, penjahit, teknisi, dan sejenisnya. Selain itu pandangan dari masyarakat yang masih banyak menganggap remeh terhadap
kemampuan tunanetra sebagai tenaga kerja menjadikan tunanetra sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
C. Dewasa Awal 1. Pengertian Dewasa Awal